Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Bantahan Ibas yang Disebut Nazaruddin Ikut Menerima Sejumlah Uang

Kompas.com - 10/10/2014, 23:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Serangan Muhammad Nazaruddin (MN) terhadap Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) makin gencar. Nazar menyebut Ibas menerima suap dalam proyek pembangunan Wisma Atlet SEA Games Palembang 2012 dan terkait proyek di SKK Migas.

Kubu Ibas pun membantah. Melalui kuasa hukum keluarga SBY yakni Palmer Situmorang, semua tuduhan Nazaruddin pun disangkal.

"Kami membantah pernyataan M Nazarudin. Ibas tidak pernah menerima uang dari MN (M Nazaruddin). Pernyataan tersebut sengaja di hembus-hembuskan media tertentu sebagai alat penekan di suasana memanasnya situasi politik untuk mengubah sikap Partai Demokrat (PD), dimana klien kali sebagai Sekjen PD," tulis Palmer dalam penjelasannya kepada Tribunnews.com, Jumat (10/10/2014).

Palmer menyatakan bahwa secara hukum pembuktian pernyataan Nazaruddin itu telah terbantahkan dengan alat bukti otentik sebagai berikut:

1. Dari pelariannya MN membuat wawancara Skype dengan Iwan Piliang. MN tegas menyatakan Ibas tidak menerima uang.

2. Yulianis menyatakan dalam persidangan AU (Anas Urbaningrum), bahwa MN meminta uang 200 ribu dolar AS untuk Ibas tetapi tidak tahu apakah uang tersebut sampai pada Ibas atau tidak.

3. Di luar sidang selesai bersaksi untuk terdakwa AU, MN menerangkan; betul keterangan Yulianis itu, artinya betul MN mengambil uang dari Yulianis 200 ribu dolar AS. Pada kesempatan itu MN menyatakan uàng 200 ribu dolar AS itu diberikan ke Ibas di DPR.

4. MN tidak menjelaskan siapa dan kapan dan dimana uang 200 ribu dolar AS diberikan cuma menuduhkan begitu saja. Namun keterangan MN yang menyatakan uang diserahkan di Gedung DPR kemudian bertentangan dengan keterangan Iwan, Sekretaris Pribadi MN.

Iwan bersaksi di sidang AU menyatakan uang diberikan di Ciasem di Rumah Pak Budi utomo Ketua PD. Budi Utomo menyatakan tidak pernah kedatangan tamu bernama Iwan di Ciasem apalagi mengantarkan uang keterangan-keterangan tersebut di atas saling bertentangan dan hasil mengarang.

5. Sekarang MN membuat cerita baru uangnya bukan 200 ribu dolar AS, tetap menjadi 450 ribu dolar AS. Hal itu semakin membuktikan jilid demi jilid novel karangannya MN hasil illusi. Silakan dia membuktikan. Klien kami mempertimbangkan mengambil langkah hukum atas fitnahan ini.

6. Satu alat bukti berupa domumen hard disc dan external hard disc yang disita KPK hasil pengrebekan saat Mindo Rosalina Manulla1ng tertangkap tàngan sudah di print out. Semua pembukuan Permai Grub sudah disita. Tidak itu saja, seluruh bukti-bukti okumen pengeluaran resmi maupun untuk menyuap di Kemenpora dan termasuk belanja istilah lain suap di DPR termasuk hasil print out hard disk dan ext disc, Setelah penyidik KPK memeriksa saksi Yulianis dan memverifikasi bukti temuan tersebut dituangkan dalam BAP, ternyata tidak ada yang diberikan ke Ibas.

Baca juga:

Kali Ini, Nazaruddin Sebut Ibas Terlibat Proyek "Offshore" Bersama Sutan Bhatoegana

Nazaruddin Sebut Ibas Juga Terima 450.000 Dollar AS Terkait Wisma Atlet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com