"Saya mengajak seluruh tokoh masyarakat dan elite politik untuk menjaga stabilitas politik kita," kata SBY dalam akun twitternya @SBYudhoyono, Jumat (10/10/2014).
Dalam tweet-nya, SBY mengaku mendapat informasi dari tokoh reformis terkemuka yang mengabarkan rumor aneh dan menyesatkan pekan lalu. Ia mengaku tidak tahu dari mana awalnya informasi yang menghasut itu. Hanya, SBY menduga ada pihak yang ingin membuat situasi politik yang sudah panas menjadi lebih panas.
"Diisukan bhw MPR tidak akan melantik Presiden terpilih @jokowi_do2 dgn cara dibuat tidak "kuorum". Jadi tidak memenuhi syarat," kata SBY.
"Lebih lanjut diisukan, dgn tidak dilantiknya @jokowi_do2 , SBY bisa memperpanjang masa jabatannya sbg Presiden," tambah SBY.
SBY menganggap isu tersebut keterlaluan, tidak mencerdaskan dan tidak bertanggung jawab. Ia mengaku menyesalkan jika politik di Indonesia menjadinya seperti ini.
Merespon isu itu, SBY mengatakan bahwa presiden dipilih langsung oleh rakyat. MPR tidak berhak membuat tidak sahnya presiden terpilih. Ia juga yakin pimpinan MPR mengerti konstitusi dan aturan main politik.
"Yg dilakukan oleh lembaga negara manapun, termasuk MPR, haruslah masuk akal, taat asas & sungguh memahami kehendak rakyat," ujar SBY.
Sebelumnya, Wakil Ketua MPR EE Mangindaan memastikan pelantikan Joko Widodo-Jusuf Kalla akan berjalan lancar. Menurut dia, tidak perlu ada kekhawatiran dari berbagai pihak bahwa pelantikan Jokowi-JK akan dihambat. (baca: MPR Pastikan Pelantikan Jokowi-JK Bakal Lancar)