Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Kaji Wacana Pemekaran Komisi

Kompas.com - 08/10/2014, 13:52 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat mewacanakan penambahan jumlah komisi di DPR. Saat ini, ada 11 komisi yang membidangi berbagai hal. Ketua DPR Setya Novanto mengatakan, wacana itu masih dikaji.

"Itu baru wacana, ada yang usulkan tambah satu, ada yang usulkan tambah dua. Tapi ini baru wacana," kata Setya, di Kompleks Parlemen, Rabu (8/10/2014).

Ia mengatakan, pembahasan pemekaran komisi saat ini masih berlangsung di tingkat fraksi. Jika fraksi-fraksi berpandangan komisi perlu dimekarkan, maka hal itu dapat dilakukan, begitu pula sebaliknya.

Setya menekankan, pebahasan tentang penambahan komisi ini juga harus disesuaikan dengan kebutuhan pemerintah. Eksekutif, kata dia, merupakan mitra kerja legislatif yang tak dapat terpisahkan.

"Kita juga akan melihat yang terbaik, apa yang diperlukan mitra kerja kita. Ini saatnya kita melakukan langkah tepat, cepat, semua secara prosedur aman, sehingga semua bekerja secara baik," ujarnya.

Saat ini, ada 11 komisi di parlemen. Komisi I, membidangi urusan luar negeri, intelijen, komunikasi dan informasi, serta pertahanan. Komisi II, membidangi otonomi daerah, pemerintahan dalam negeri, agraria dan aparatur negara. Komisi III, membidangi HAM, hukum dan perundang-undangan serta keamanan. Komisi IV, membidangi kelautan, perkebunan, kehutanan, pangan dan perikanan. Komisi V, membidangi telekomunikasi, pekerjaan umum, perhubungan, perumahan rakyat, kawasan tertinggal, dan pembangunan pedesaan.

Komisi VI, membidangi perindustrian, perdagangan, investasi, koperasi dan usaha kecil menengah, serta BUMN. Komisi VII, membidangi riset dan teknologi, sumber daya mineral dan energi serta lingkungan. Komisi VIII, membidangi agama, sosial dan pemberdayaan perempuan. Komisi IX, membidangi kependudukan, tenaga kerja dan transmigrasi, serta kesehatan. Komisi X, membidangi pariwisata, pemuda dan olahraga, pendidikan, kesenian dan kebudayaan. Komisi XI, membidangi perencanaan pembangunan nasional, perbankan, keuangan dan lembaga keuangan bukan bank.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com