Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Paripurna Pemilihan Pimpinan MPR Dilanjutkan dengan Voting Tertutup

Kompas.com - 07/10/2014, 22:13 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang paripurna pemilihan MPR yang sempat diskors sejak pukul 12.30 WIB kembali dilanjutkan pukul 22.00 WIB. Setiap calon akan mengajukan paket pimpinan dan akan diadakan pemungutan suara secara tertutup.

"Jam 10 (22.00 WIB) ini kita masuk paripurna dengan agenda tunggal, sesuai dengan tatib votingnya tertutup," kata Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (7/10/2014) malam.

Sebelumnya, sidang sempat diskors karena ada perbedaan pandangan antar fraksi. Koalisi Merah Putih keberatan dengan Oesman Sapta sebagi satu-satunya calon yang diajukan DPD. Akhirnya, diadakan rapat gabungan yang diikuti seluruh fraksi dan Anggota DPD.

Rapat gabungan sempat berlarut-larut karena KMP mengusulkan adanya perubahan tata tertib MPR yang mengatur mengenai calon pimpinan dari DPD. Namun akhirnya usulan tersebut ditolak dan DPD tetap mengajukan Oesman Sapta sebagai calon tunggal.

"Kami baru selesai rapat dengan pimpinan sementara. DPD mengusulkan satu nama dan partai lain tidak boleh mengambil nama lain," jelas Karding.

Karding meyakini Koalisi Indonesia Hebat akan menang dalam voting karena sudah mendapat kekuatan tambahan dari PPP. Dia juga merasa yakin didukung 132 anggota DPD karena megusung mereka sebagai ketua.

"Insyaallah kami menang," ujar Karding.

Sementara Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengaku koalisinya hanya bisa mengikuti mekanisme voting tertutup yang telah disepakati. KMP, kata Edhy, tidak akan mengubah strategi dengan ikut-ikutan mengusung DPD sebagai ketua MPR.

"Enggak lah, kita sudah ada kesepakatan awal dengan Koalisi Merah Putih mengenai paket pimpinan MPR ini," kata Edhy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com