Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Bertemu Megawati, SBY "Curhat" di Twitter

Kompas.com - 05/10/2014, 20:48 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Umum Partai Demokrat mencurahkan isi hatinya soal kronologi gagalnya pertemuan dia dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri jelang penetapan pimpinan DPR.

Curahan hati SBY itu dituliskannya dalam akun jejaring Twitter @SBYudhoyono pada Minggu (5/10/2014) sore ini. SBY mengawali ceritanya itu dari pertemuan tanggal 30 September 2014 di mana dirinya bertemu Jokowi dan Hatta Rajasa di Istana Negara. [Baca: Puan Juga Sedih Megawati Tidak Bisa Bertemu SBY]

"Pertemuan dengan Pak Jokowi berlangsung baik. Ketika PDI-P inginkan kebersamaan di DPR, saya sampaikan pertemuan SBY-Mega penting," tulis SBY.

Menurut SBY, untuk koalisi PDI-P dan Partai Demokrat, perlu pertemuan dua pucuk pimpinan partai itu. Pertemuan itu, sebut dia, akan saling mengetahui kehendak, niat dan semangat untuk sebuah kebersamaan. SBY pun menyiratkan kekecewaannya lantaran pertemuan tersebut urung terlaksana.

"Saya mendengar nanti pada saatnya bu Mega akan 'menerima' saya," kata dia. Upaya jalinan komunikasi PDI-P dan Partai Demokrat pun dilakukan oleh Jusuf Kalla. JK menginginkan agar adanya solusi bersama untuk mengatasi situasi politik terkini.

Hal tersebut disampaikan JK kepada SBY setelah pelantikan anggota DPR dan DPD. "Pak JK mengatakan akan baik jika ada solusi bersama untuk mengatasi situasi politik yang mengkhawatirkan. Pikiran itu jernih. Saya respons bahwa saya setuju dan pikiran saya sama. Kuncinya, sekali lagi, jika ada pertemuan dan komunikasi langsung saya dengan ibu Mega," ujar SBY.

Politisi senior PDI-P Pramono Anung menyatakan kegagalan pertemuan Megawati dan SBY lebih pada faktor SBY yang enggan menerima utusan Megawati. Padahal, saat itu Megawati sudah mengutus Jokowi, JK, Puan Maharani, dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk bertemu SBY.

"Tapi sampai tadi malam, mereka berempat belum bisa bertemu dengan pak SBY. Padahal teman-teman di Partai Demokrat selalu menyampaikan pak SBY ingin bertemu bu Mega. Kalau kemarin pak SBY mau menerima Jokowi, JK dan Puan kondisi pasti akan berbeda," ujar Pramono di Kompleks Parlemen, Kamis (2/10/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

Nasional
Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Nasional
Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Nasional
Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Nasional
Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Nasional
Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Nasional
PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

Nasional
Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Nasional
Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Nasional
Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com