Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesta Keluarga di Gedung Wakil Rakyat

Kompas.com - 02/10/2014, 14:06 WIB


KOMPAS.com - APA persiapan Anda untuk bekerja di gedung wakil rakyat? ”Beli baju baru,” kata penyanyi Emilia Contessa sambil tertawa. Sejak Rabu (1/10), Emilia dapat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Emilia terpilih menjadi senator asal Jawa Timur.

Usai pelantikan yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan presiden terpilih Joko Widodo, Emilia meladeni wawancara sambil dijepret sana-sini oleh penggemarnya. Penyanyi Denada, putrinya, hanya berdiri tersenyum di dekatnya.

Tiba-tiba terdengar sapaan hangat, ”Hai Tante, apa kabar?” Krisna Mukti, politisi PKB yang menang di Dapil Jabar VII, turut bergabung dengan Emilia dan Denada. Heboh dalam sorot kamera bertambah.

Kemarin siang, suasana kerja hanya tecermin di wajah sejumlah elite yang hilir-mudik dari rapat ke rapat dengan dahi berkerut. Selain berarti sungguh-sungguh bekerja, dahi berkerut itu bisa berarti belum adanya hasil transaksi kursi pemimpin DPR dan DPD.

Di tengah dahi elite partai yang berkerut, Kompleks Parlemen diwarnai keceriaan layaknya pesta keluarga. Anggota DPR dan DPD terpilih membawa keluarga, tim sukses, dan pendukungnya. Pesta dihadiri ribuan orang. Di pelataran dan lorong-lorong gedung parlemen, anak-anak berlarian. Baby sitter menjaga dan membawa kereta-kereta dorong. Hiruk-pikuk.

M Yudis Febriansyah, tim sukses anggota DPR Meutya Hafid, adalah salah satu yang memeriahkan parlemen. Dia memberikan dukungan moral atas pelantikan Meutya, setelah perjalanan darat selama tiga hari dua malam dari Medan.

Di depan Gedung Nusantara I, politisi Partai Demokrat Wahidin Halim berpose bersama dua anaknya, menantu, dan istrinya. Foto keluarga seperti menjadi hal wajib. ”Ini, kan, hari bahagia saya. Saya juga mengajak cucu saya juga supaya mereka mengenal seperti apa gedung DPR itu,” ujarnya.

Usia cucu mantan Wali Kota Tangerang itu sekitar 1-2 tahun. Supaya tidak terpapar matahari langsung, Wahidin meminta pengasuh membuka payung.

Lailatul Badriyah, istri Anas Thahir, politisi PPP dari Dapil III Jawa Timur, juga mengajak tujuh anggota keluarganya untuk menghadiri pelantikan suaminya. Kakak, adik, dan tiga keponakan Anas hadir juga.

Gedung wakil rakyat juga ramai dengan hadirnya Ashanty, istri Anang Hermansyah, anggota DPR dari PAN. Kehadiran keduanya disambut permintaan foto-foto selfie. Meski sedang hamil, Ashanty yang berkebaya merah tidak menolak. Ashanty juga hadir bersama Aurel Hermansyah, anak Anang dari pernikahan dengan Krisdayanti. Penampilan baru Aurel mengagetkan banyak mata.

Para artis yang menjadi anggota DPR, seperti Anang, Venna Melinda, hingga Desy Ratnasari, pun diburu kerabat anggota DPR untuk diajak berfoto.

Karena ramainya, kompleks parlemen menjadi tempat dagang juga. Pasar terbuka. Kerabat wakil rakyat memborong cenderamata berlogo DPR. Iin, kerabat anggota DPR dari PDI-P Rendy M Affandy Lamadjido, membeli kaus berlogo DPR. ”Buat kenang-kenangan,” tutur Iin, asal Palu, Sulawesi Tengah.

Yus Multazam, istri anggota DPR dari PKB Ibnu Multazam, juga memborong pena, gantungan kunci, pin, penjepit dasi, tempat pensil, dan jaket. Semuanya berlogo DPR. ”Buat masyarakat di Ponorogo, memakai barang-barang berlogo DPR itu membanggakan,” tutur Yus.

Berkumpulnya keluarga dan riuhnya jual-beli menjadi warna hari pertama DPR periode 2014-2019. Hari pertama kerap membawa pertanda untuk perjalanan panjang berikutnya. Kata kuncinya dua, keluarga dan jual beli. (RYO/NTA/A05/A13)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com