Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar: Sejak Awal PDI-P Tak Punya "Legal Standing" untuk Gugat UU MD3

Kompas.com - 29/09/2014, 22:10 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Tantowi Yahya mengapresiasi putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak judicial review atau uji materi Undang-Undang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3). Menurut dia, putusan tersebut tepat dan memenuhi rasa keadilan.

"Sedari awal, kami sudah menduga bahwa MK akan memenangkan kami karena dua alasan," kata Tantowi saat dihubungi, Senin (29/9/2014) malam. Pertama, sebut dia, MK akan mempertimbangkan legal standing atau kedudukan hukum PDI-P sebagai pemohon.

"PDI-P sebagai penggugat tidak punya legal standing karena mereka terlibat dalam proses pembuatan undang-undang (itu)," ujar Tantowi. Selain itu, kata dia, semua pasal yang ada dalam UU MD3 sudah disusun sedemikian rupa dan sejalan dengan konstitusi yang ada. "Tidak ada pasal dalam undang-undang tersebut yang bertentangan dengan konstitusi," tekan dia.

PDI-P mengajukan uji materi UU MD3 karena keberatan dengan klausul bahwa kursi ketua DPR tidak lagi otomatis ditempati oleh anggota legislatif dari partai pemenang pemilu. Dengan ditolaknya gugatan ini, pengisian kursi ketua DPR akan dilakukan melalui proses sebagaimana ketentuan dalam tata tertib DPR.

Tata tertib itu mengatur bahwa setiap fraksi di parlemen akan mencalonkan satu paket berisi lima nama calon pimpinan DPR. Tantowi tak menampik, peluang partainya mendapatkan kursi ketua DPR terbuka lebar.

Saat ini, sudah ada tiga nama dari Partai Golkar yang mencuat untuk diusung menjadi ketua DPR. Mereka adalah Setya Novanto, Fadel Muhammad, dan Ade Komarudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com