Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Tunda Bentuk Pansus Pilpres 2014

Kompas.com - 26/09/2014, 20:55 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com  - Sidang Paripurna DPR memutuskan menunda pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Pemilu Presiden 2014. Para peserta sidang sepakat bahwa pembahasan pembentukan pansus diserahkan ke anggota DPR periode 2014-2019.

Keputusan ini berdasarkan rekomendasi yang diberikan Ketua Komisi II Agun Gunandjar Sudarsa. Ada beberapa rekomendasi yang diberikan Komisi II, di antaranya, persoalan perhitungan suara yang bermasalah hingga pemberhentian 141 anggota KPU provinsi, dan kabupaten/kota oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu.

"Rekomendasi pembentukan pansus dari Komisi II ini diyakini tidak dapat dijalankan pada periode sekarang. Namun rekomendasi ini dapat menjadi landasan politik bagi DPR periode berikutnya untuk perbaikan penyelenggaraan pemilu selanjutnya," kata Agun di Kompleks Parlemen, Jumat (26/9/2014).

Sejumlah fraksi memberikan pandangan atas rekomendasi yang dibacakan Agun. Fraksi PDI Perjuangan misalnya, menyatakan, sepakat bahwa pelaksanaan Pemilu Presiden 2014 memang masih banyak kekurangan. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan agar kualitas penyelenggaraan dapat lebih baik.

Lebih jauh, Fraksi PDI Perjuangan juga meminta tidak perlu ada pembahasan materi pada saat rapat paripurna tadi. Pasalnya pembahasan materi sudah dilaksanakan di Komisi II.

Hal senada juga disampaikan oleh Fraksi PKB dan PAN. Anggota Fraksi PAN Totok Dariyanto, mengatakan, pihaknya telah berbicara dengan Fraksi PKS dan sepakat bahwa sebaiknya pembahasan pembentukan Pansus Pilpres 2014 dilanjutkan oleh anggota DPR yang akan datang.

Menanggapi pandangan dari masing-masing fraksi, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso yang menjadi pimpinan sidang paripurna kali ini pun akhirnya memutuskan pembahasan pembentukan pansus tersebut ditunda.

"Ketua Komisi II sudah sampaikan tidak ambil keputusan (pembentukan) pansus. Dan menerima sepenuhnya laporan Komisi II sebagai bagian yang tak dapat terpisahkan untuk laporan kepada pemerintah dan KPU," kata Priyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com