Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kumpul di Rumah Prabowo, Elite Koalisi Bahas RUU Pilkada hingga Perpecahan Internal

Kompas.com - 24/09/2014, 17:40 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pertemuan Prabowo Subianto dan sejumlah elite Koalisi Merah Putih di kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/9/2014), dilakukan untuk membahas rancangan undang-undang pemilihan kepala daerah yang akan disahkan dalam sidang paripurna besok.

Selain itu, pertemuan tertutup itu juga membahas mengenai perpecahan yang menguat di internal Koalisi Merah Putih. Demikian disampaikan Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan kubu Suryadharma Ali, Dimyati Natakusuma, saat dihubungi, Rabu sore.

Dimyati yang ikut serta dalam pertemuan itu awalnya mengaku, berkumpulnya elite koalisi itu hanya dalam rangka silaturahim. Namun, ketika ditanya mengenai waktu pertemuan yang dilakukan sehari menjelang pengesahan RUU Pilkada, Dimyati tak mengelak.

"RUU Pilkada sempat dibahas, tapi diserahkan ke bawah ke tingkat fraksi. Kita di tingkat elite ini kan hanya fokus ke masalah makro," kata Dimyati.

Pertemuan tersebut, kata Dimyati, meyakini bahwa semua fraksi Koalisi Merah Putih yang ada di DPR tetap solid mendukung mekanisme pemilihan kepala daerah melalui DPRD. Dia meyakini, opsi pilkada melalui DPRD akan menang karena justru Demokrat dan koalisi Joko Widodo-Jusuf Kalla, yang semula mendukung pilkada langsung, akan membelot.

"Apa pun hasil keputusannya nanti akan dibahas bersama," tambahnya.

Selain itu, Dimyati juga tidak membantah bahwa pertemuan tersebut membahas perpecahan di pihak internal Koalisi Merah Putih. PAN dan PPP, kata dia, menjelaskan bahwa kehadiran elitenya pada Rakernas PDI-P lalu hanya untuk memenuhi undangan.

"Karena ada hal seperti itu (isu perpecahan), kan perlu melakukan silaturahim," ujarnya.

PPP juga, kata dia, secara khusus menjelaskan mengenai perpecahan di pihak internalnya.

"PPP menjelaskan, kita akan mengadakan muktamar untuk mengatasi masalah ini. Ketua Umum (Koalisi Merah Putih) diharapkan hadir," ucap dia.

Sebelumnya, Prabowo melalui akun Twitter-nya, @Prabowo08, mengunggah foto pertemuan tersebut. Dalam foto itu terlihat sejumlah tokoh dan politisi Koalisi Merah Putih.

Mereka terdiri dari Ketum Golkar Aburizal Bakrie, Presiden PKS Anis Matta, Ketum PPP Suryadharma Ali, Ketum PBB MS Kaban, dan Ketua MPP PAN Amien Rais. Tak hanya itu, Prabowo yang berdiri di tengah juga diapit oleh Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin, Waketum Gerindra Fadli Zon, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen Golkar Idrus Marham, Bendahara Umum Golkar Setya Novanto, Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid, dan Ketua Fraksi PAN Tjatur Sapto Edy.

Hadir juga bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, serta Rachmawati Soekarnoputri yang menggunakan kursi roda. Tampak juga adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, di bagian belakang barisan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Nasional
Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Nasional
Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Nasional
Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Nasional
Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Nasional
Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com