Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Merah Putih Khawatir Iming-iming Jokowi terhadap PPP dan PAN

Kompas.com - 22/09/2014, 15:09 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Juru Bicara Koalisi Merah Putih Tantowi Yahya mengaku khawatir atas manuver yang dilakukan kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla terhadap Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan. Ia khawatir, kedua partai itu kelak meninggalkan Koalisi Merah Putih.

"Kekhawatiran sih tetap ada. Bayangkan, setiap hari diiming-imingi terus seperti sekarang," kata Tantowi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (22/9/2014).

Meski begitu, Tantowi percaya bahwa kedua partai itu tidak akan meninggalkan koalisi. Keyakinannya, kata dia, mengacu pada kesamaan pemikiran serta visi-misi PPP dan PAN dalam membangun sistem presidensial.

Terkait kedatangan PAN dan PPP dalam Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan IV di Semarang, Jawa Tengah, Tantowi menganggap hal itu wajar. Sebagai partai yang mendapatkan undangan resmi dari PDI Perjuangan, kata dia, wajar apabila PAN dan PPP menghadiri acara tersebut. (Baca: Hadiri Rakernas PDI-P, Dua Elite PAN Disambut Riuh Tepuk Tangan)

"Politik itu kan tidak ada namanya permusuhan, yang ada adalah kesepakatan. Selebihnya, kita sahabat. Lagi pula, politik itu kan juga bekerja sama. Silaturahim itu tidak boleh terputus," kata Ketua DPP Partai Golkar itu.

Ketua Fraksi PAN Tjatur Sapto Edy tidak bisa menjamin bahwa partainya akan bertahan dalam Koalisi Merah Putih. (Baca: PAN Tak Jamin Tetap Berada di Koalisi Merah Putih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com