Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum-belum, Jokowi Sudah Ingkar Janji

Kompas.com - 19/09/2014, 20:56 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Universitas Nasional, Alfan Alfian, menilai, kebijakan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla terkait formasi kabinetnya sudah mengingkari janji yang sebelumnya disampaikan saat kampanye. Hal itu, kata dia, bisa menjadi blunder politik.

"Ini belum-belum saja sudah memperlebar jarak janji dengan kebijakan soal kabinet," ujar Alfan, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (19/9/2014).

Pada saat kampanye, kata Alfan, Jokowi mengatakan akan melakukan perampingan kabinet. Akan tetapi, seperti diumumkan pada Senin (15/9/2014) lalu, Jokowi menyebut akan ada 34 kementerian di kabinetnya. Jumlah kementerian ini sama dengan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Meski Jokowi melakukan perombakan dari sisi nomenklatur dan pelembagaan kementerian, menurut Alfan, yang terjadi tetap ingkar janji politik.

"Pemimpin besar cenderung membuat suatu labirin bagi dirinya sendiri. Ujung-ujungnya adalah suatu blunder politik," kata Alfan.

Sementara itu, Direktur Indo Strategi Andar Nubowo mengatakan, Jokowi-JK sebaiknya tidak mengorbankan kepercayaan publik yang diberikan dalam pemilihan presiden yang lalu.

"Selama mereka bekerja untuk rakyat, saya yakin rakyat akan tetap memberi dukungan," kata Andar.

Seperti diberitakan sebelumnya, dari formasi 34 kementerian, Jokowi-JK mengalokasikan 16 pos kementerian akan diisi dari kalangan partai politik, sementara 18 pos lainnya akan diisi dari kalangan profesional. Selain itu, Jokowi menyatakan akan menghapus posisi wakil menteri, kecuali di Kementerian Luar Negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com