Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agung Laksono: Keputusan Bergabung dalam Koalisi Merah Putih Masih Bisa Berubah

Kompas.com - 14/09/2014, 16:21 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono mengatakan, keputusan Partai Golkar untuk bergabung dalam Koalisi Merah Putih masih bisa berubah, tergantung kesepakatan partai dalam rapat pimpinan nasional. Menurut Agung, keputusan tertinggi partai diambil dalam forum yang melibatkan semua kader partainya.

"Tidak bisa dikatakan bahwa apa yang diputuskan sekarang berlaku sepanjang masa. Semuanya bisa saja berubah asal disepakati dalam forum," kata Agung di sela acara Musyawarah Pimpinan Nasional Kosgoro di Ancol, Jakarta, Minggu (14/9/2014).

Saat ditanya mengenai kemungkinan Partai Golkar bergabung dalam pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Agung enggan memperjelasnya. "Terlalu provokatif kalau ada pernyataan itu. Semua hal bisa diubah dan ditentukan oleh forum yang punya kewenangan," kata Agung.

Mengenai pelaksanaan Musyawarah Nasional Partai Golkar, Agung menyatakan bahwa keputusan tersebut akan diambil dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang digelar pada Oktober. Ia mengatakan, rapimnas akan dilakukan seusai hari ulang tahun ke-50 Partai Golkar.

"Itu nanti disahkan oleh forum, bukan pertemun dua orang, yaitu rapimnas, untuk menetapkan soal waktu," kata Agung.

Sebelumnya, Agung mengakui akan membawa Partai Golkar masuk ke dalam koalisi Jokowi-JK, jika ia terpilih sebagai ketua umum. Jika bergabung dalam pemerintahan baru, Golkar, kata Agung, dapat menjadi mitra yang suportif dan loyal, sekaligus kritis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com