Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Pilkada oleh DPRD Identik Stigma Balas Dendam Koalisi Merah Putih

Kompas.com - 11/09/2014, 15:59 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Firman Noor, mengatakan, pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) memang tidak bisa lepas dari stigma balas dendam Koalisi Merah Putih yang kalah dalam Pemilu Presiden 2014.

"Dari momentum saat ini memang tidak bisa disalahkan ada stigma seperti itu. Secara substantif, pemilihan kepala daerah oleh DPRD sebenarnya masih sangat bisa diperdebatkan," kata Firman Noor dihubungi di Jakarta, Kamis (11/9/2014), seperti dikutip Antara.

Firman mengatakan, momentum pembahasan RUU tersebut setelah kekalahan Koalisi Merah Putih menjadikan kelompok tersebut sebagai sasaran tuduhan bahwa usulan perubahan sistem pemilihan kepala daerah itu merupakan bagian dari melawan populisme presiden terpilih Joko Widodo.

Namun, terkait dengan usulan kepala daerah kembali dipilih DPRD, Firman mengatakan, hal itu sebenarnya juga tidak salah. Menurut dia, tudingan bahwa pemilihan kepala daerah oleh DPRD tidak demokratis bisa dimentahkan.

"Tuduhan itu bisa dimentahkan karena yang berjalan adalah sistem demokrasi perwakilan. Namun, dengan pemilihan kepala daerah oleh DPRD, peran rakyat berkurang juga betul," tuturnya.

Firman menambahkan, argumentasi kedua belah pihak, baik yang mendukung maupun menolak pemilihan oleh DPRD, bisa sama-sama benar. Namun, yang lebih dominan dalam pembahasan RUU itu adalah rasionalitas politik.

"Pemilihan langsung menimbulkan banyak korban, politik uang terjadi. Akibatnya, kepala daerah korupsi dan ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun, bagi kelompok lainnya, sistem pemilihan langsung dinilai sudah bagus, tinggal dikawal pelaksanaannya," katanya.

Namun, pembahasan RUU itu akan lebih menggunakan logika politik, yaitu logika kursi. Bila melihat peta politik saat ini, sangat mungkin DPR akan berhasil mengesahkan RUU Pilkada dan pemilihan kepala daerah dikembalikan ke DPRD.

RUU Pilkada saat ini tengah dalam pembahasan di Panitia Kerja DPR. Mekanisme pemilihan kepala daerah salah satu isu yang menjadi sorotan. Sebelum Pilpres 2014, tak ada parpol yang ingin kepala daerah dipilih oleh DPRD.

Namun, kini semua parpol Koalisi Merah Putih, yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Amanat Nasional, ditambah Partai Demokrat, berubah sikap dan menginginkan agar pilkada dipilih oleh DPRD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Nasional
Mensos Risma: Belum Semua Warga di Zona Merah Gunung Marapi Bersedia Direlokasi

Mensos Risma: Belum Semua Warga di Zona Merah Gunung Marapi Bersedia Direlokasi

Nasional
Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju pada Pilkada, Ini Alasannya

Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju pada Pilkada, Ini Alasannya

Nasional
Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Nasional
Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Nasional
Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Nasional
Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com