Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Merah Putih Melawan Liberalisasi

Kompas.com - 11/09/2014, 15:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Merah Putih menilai perkembangan bangsa saat ini cenderung terlalu liberal dan tidak lagi sesuai dengan jiwa Pancasila dan UUD 1945. Oleh karena itu, untuk melawan liberalisasi yang terus menggerogoti kedaulatan negara, Koalisi Merah Putih menyatukan langkah bersama melakukan perjuangan ideologis.

"Ada serangkaian undang-undang yang harus ditata kembali. Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) hanya langkah awal dari Koalisi Merah Putih untuk rangkaian perubahan atas sejumlah UU yang terlalu liberal," kata Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Rabu (10/9/2014) malam, sebelum pertemuan Koalisi Merah Putih di rumah Akbar Tandjung, di Jalan Purnawarman, Jakarta.

Dalam silaturahim itu, hadir sejumlah petinggi partai politik pendukung Koalisi Merah Putih, yaitu Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Drajad Wibowo, anggota Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid, Sekretaris Majelis Pakar Partai Persatuan Pembangunan Ahmad Yani, serta Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy.

Menurut Aburizal, perjuangan Koalisi Merah Putih dalam UU Pilkada harus dilihat sebagai bagian dari perjuangan untuk mengubah UU yang dinilai terlalu bersifat liberal. Setelah UU Pilkada, ujar Aburizal, Koalisi Merah Putih juga akan meninjau kembali regulasi mengenai mineral dan pertambangan seperti yang diatur dalam UU Mineral dan Batubara (Minerba). ”UU Minerba akan kita lihat, apakah sesuai dengan akarnya atau tidak,” ujarnya.

Menurut Aburizal, regulasi di bidang perbankan juga dinilai terlalu liberal. ”Tak ada satu pun negara yang membolehkan asing punya 100 persen saham perbankan dan boleh beroperasi di seluruh wilayah negara tersebut. Padahal, bank-bank Indonesia tak mudah beroperasi di Singapura, Malaysia, atau Tiongkok,” ujarnya.

Hal senada disampaikan mantan Ketua Umum DPP PAN Amien Rais yang ikut hadir. ”Pelaksanaan pilkada selama ini jauh dan menyimpang ke kanan serta bersifat liberal. Padahal, esensi demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijakan dan permusyawaratan perwakilan. Karena itu, UU Pilkada tidak boleh kehilangan roh Pancasila dan keabsahan filosofis dan sosiologis,” katanya.

Amien menambahkan, kedaulatan bangsa merupakan arah dari perjuangan Koalisi Merah Putih. ”Dalam alam demokrasi yang mapan, eksekutif dan legislatif harus saling menyeimbangkan. Sebab itu, tujuan Koalisi Merah Putih bukan untuk kekuasaan semata,” kilahnya.

Adapun Prabowo mengatakan, pertemuan kali ini adalah untuk membahas perkembangan ekonomi dan politik bangsa. ”Ini awal kerja sama yang erat,” katanya. (EDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com