Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Empat Mata, Presiden SBY dan Jokowi Bahas RAPBN 2015

Kompas.com - 27/08/2014, 22:48 WIB
Sabrina Asril

Penulis


NUSA DUA, KOMPAS.com — Salah satu materi yang dibicarakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan presiden terpilih, Joko Widodo, adalah soal Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015. Pertemuan berlangsung selama sekitar 2 jam, di Nusa Dua, Bali, Rabu (27/8/2014) malam.

Namun, keduanya tidak membicarakan secara detail hal pokok apa yang dibicarakan terkait RAPBN 2015 itu.

"Dalam pertemuan kami yang pertama tadi, yang berlangsung hampir selama dua jam, telah kami bicarakan, secara konstruktif, hal-hal penting yang berkaitan dengan agenda kenegaraan dan agenda pemerintahan di akhir tahun 2014 ini, dan juga awal tahun 2015 mendatang. Kami juga membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan dan program-program pemerintah yang tengah dijalankan, termasuk RAPBN 2015, dan juga APBN Perubahan 2014 ini," ujar Presiden SBY dalam jumpa pers bersama dengan Jokowi di Nusa Dua, Bali, Rabu (27/8/2014).

Presiden dan Jokowi sama-sama tidak menjabarkan lebih lanjut soal RAPBN 2015 ini. Dalam pertemuan itu, Presiden SBY mengaku tak membicarkan hal teknis. Hal teknis, lanjutnya, akan dibicarakan oleh jajaran pemerintah yang ditunjuknya dengan tim transisi yang ditunjuk Jokowi.

"Ini bukan pertemuan terakhir. Ini pertemuan pertama yang akan kami tindak lanjuti dengan pertemuan berikutnya. Kami tidak bahas secara teknis karena pertemuan malam ini bukan forum negosiasi. Kami mengikuti sistem, tatanan, dan mekanisme yang berlaku," ujar Presiden SBY.

Sebelum pertemuan ini, Jokowi sempat mengutarakan niatnya untuk menyampaikan pendapat terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Jokowi menilai subsidi BBM yang ada dalam RAPBN 2015 bentukan pemerintahan SBY cukup memberatkan sehingga dia meminta agar subsidi BBM ditekan. Apabila dana subsidi ditekan, salah satu alternatifnya adalah menaikkan harga BBM.

Wakil presiden terpilih JK meminta agar keputusan menaikkan BBM dilakukan pada masa pemerintahan SBY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com