"Bahkan kelugasan dan keterusterangannya kadang-kadang sampai (terkesan) lugu," kata Direktur Group of Digital Kompas Gramedia, Edi Taslim, di rumah duka, Rabu pagi.
Edi bercerita, suatu kali dia dan Taufik menerima salah satu rekan bisnis. Setelah berbincang selama setengah jam, kata dia, Taufik tiba-tiba bertanya tanpa sungkan, "Ini sebenarnya dari tadi kita ngomongin apa?" ujar dia.
Bagi Edi, Taufik adalah pemimpin yang apa adanya, lugas, jujur, dan sangat logis. "Paling menonjol dari dia, sama sekali tidak ada pencitraan, bahkan terkesan lugu," ujar dia.
Selain itu, kata Edi, Taufik adalah orang yang bisa memberikan kepercayaan. "Kalau sudah percaya, percaya banget. Tapi kalau kepercayaan rusak, dia sangat tegas," tutur Edi.
Sementara itu, Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo mengatakan, Taufik adalah wartawan yang paripurna. Sebagai teman seangkatan di harian Kompas, Budiman mengatakan, Taufik sudah menjalani karier di semua platform, yaitu cetak, online, dan televisi.
"(Taufik) adalah orang yang pernah berada di segala platform. Paripurna memahami jurnalisme," kata Budiman di rumah duka, Rabu pagi.
"Dia juga pekerja keras, tetapi sekaligus bisa gaul dengan beragam kalangan," tambah Budiman.
Taufik meninggal dunia pada Rabu (27/8/2014) pagi. Ia sudah meninggal dunia ketika dibangunkan istrinya untuk menjalani shalat subuh di rumahnya, Perumahan Permata Mediterania, Cluster Amatis 1 No 1, Jakarta Barat.
Saat ini jenazah sudah dimandikan dan dikafani, kemudian segera dishalatkan dan diberangkatkan ke tempat pemakaman di Cikalong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Adapun rumah duka di Cikalong adalah Jalan Pahlawan 1 Kampung Sinarsari RT 03 RW 01 Desa Cikalong, Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.