"Tentu Pak Jokowi-JK selaku presiden dan wapres terpilih lebih paham partai mana saja yang dapat diajak berkomunikasi untuk bergabung dalam koalisi. Beliau berdualah yang akan memutuskannya dan tentu saran, masukan, dari para ketum partai koalisi juga diperlukan," ujar Saleh di Jakarta, Kamis (21/8/2014).
Anggota Komisi V DPR itu mengaku bahwa Partai Hanura tak akan meributkan dan mendukung parpol mana pun yang diajak bergabung ke koalisi. Menurut Saleh, pihaknya yakin penambahan anggota koalisi bertujuan membuat pemerintahan nantinya menjadi lebih baik.
"Sehingga tujuan utama guna menjadikan masyarakat menjadi sejahtera dapat tercapai, ya monggo," kata dia.
Kubu Jokowi-JK saat ini tengah gencar menggalang dukungan dari partai-partai pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Pasalnya, Jokowi-JK memerlukan dukungan mayoritas di parlemen.
Jokowi menyebutkan, ada dua partai politik yang bakal bergabung, yakni Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Peta koalisi diyakini akan berubah setelah Mahkamah Konstitusi membacakan putusan sengketa hasil pilpres, siang nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.