Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sadar Hendropriyono Sosok Kontroversial

Kompas.com - 14/08/2014, 19:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo menyadari bahwa mantan Kepala Badan Intelijen Negara, Abdullah Mahmud Hendropriyono, merupakan sosok kontroversial. Dia menganggap wajar adanya pro dan kontra tentang penunjukan Hendro sebagai penasihat senior tim transisi Jokowi-Jusuf Kalla.

"Ndak apa-apa, dalam suatu keputusan, ada yang pro dan ada yang kontra. Itu biasa saja," ujar Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (14/8/2014).

Namun, dia percaya bahwa Hendropriyono adalah sosok yang tepat untuk ditunjuk sebagai penasihat senior tim transisi Jokowi-Jusuf Kalla. "Itu urusan lain. Ini kan urusan menyiapkan rencana kerja, program kerja. Ndak ada urusan dengan itu (kontroversi)," kata Jokowi.

Jokowi menunjuk langsung Hendropriyono sebagai penasihat senior tim transisi Jokowi-JK. Selain Hendro, Joko juga menunjuk Buya Syafi'i Ma'arif, Hasyim Muzadi, dan Luhut Pandjaitan sebagai penasihat senior. Jokowi meragukan tudingan pelanggaran hak asasi manusia yang diarahkan kepada Hendropriyono.

"Itu pun saya ndak mengerti apa benar atau tidak. Jangan langsung tunjuk dia terlibat, dia diduga, jangan," ujar Jokowi.

Penunjukan Hendro sebagai penasihat tim transisi Jokowi-JK memunculkan protes, terutama dari para aktivis pembela hak asasi manusia. Hendropriyono sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara. Namanya dikaitkan dengan aktivis HAM Munir Said Thalib, yang diduga meninggal karena dibunuh.

Sewaktu menjabat sebagai Komandan Korem 043 Garuda Hitam di Lampung, Hendro yang saat itu berpangkat kolonel juga diduga terlibat dalam pemberantasan gerombolan pengacau keamanan Warsidi yang dikenal sebagai peristiwa Talangsari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com