Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pagarnya Dirusak, Rumah Novela Kini Dikawal Dua Polisi

Kompas.com - 14/08/2014, 19:00 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polres Paniai AKBP Daniel Prionggo mengatakan, polisi melakukan pengamanan di rumah Novela Nawipa yang pagar rumahnya dirusak oleh sekelompok orang tak dikenal. Novela merupakan salah satu saksi pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dalam sidang perselisihan hasil pemilihan umum presiden di Mahkamah Konstitusi.

Daniel mengatakan, sejak kejadian berlangsung pada Rabu (13/8/2014) sore, Polres Paniai menempatkan dua personelnya untuk berjaga di sekitar rumah Novela.

"Ada pengamanan ekstra. Kami tempatkan dua personel dari Polres untuk mengamankan rumahnya," ujar Daniel saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (14/8/2014).

Daniel menuturkan, polisi mengetahui adanya perusakan setelah adanya laporan beberapa warga yang menyebut telah terjadi keributan di rumah Novela. Seusai menerima pelaporan tersebut, pihaknya berinisiatif melakukan pengamanan di rumah Novela dan memasang garis polisi di sekitarnya untuk mengantisipasi adanya serangan susulan.

"Ini inisiatif kami mengamankan. Kami beri garis polisi bahwa rumah ini dijaga pihak kepolisian," kata Daniel.

Daniel mengatakan, pihaknya terus memantau situasi di sekitar rumah Novela. Untuk sementara waktu, imbuhnya, situasi masih aman dan belum ada serangan susulan ke rumah Novela.

"Sampai sekarang masih dijaga. Kami pantau keamanannya. Setelah perusakan, tidak ada serangan susulan," ujarnya.

Sebelumnya, anggota Koalisi Merah Putih untuk Kebenaran dan Keadilan, Hashim Djojohadikusumo, menyebutkan, Novela menerima intimidasi setelah bersaksi dalam sidang PHPU di MK. Ia mengatakan, rumah Novela sampai dihancurkan oleh orang tak dikenal.

Mengetahui hal tersebut, imbuh Hashim, pihaknya tidak akan tinggal diam dan akan mengambil langkah hukum untuk melindungi saksi-saksinya.

"Ini biadab, tidak boleh ditolerir. Tim kami akan meminta penegak hukum bertindak agar pelaku bertanggung jawab atas perbuatannya," kata Hashim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com