Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanura Ingin Kabinet Jokowi Tanpa Partai Politik

Kompas.com - 12/08/2014, 16:28 WIB
Meidella Syahni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Hanura Syarifuddin Sudding mengatakan partainya menghargai dan setuju jika menteri dalam kabinet Jokowi-JK nantinya lepas dari kepentingan partai politik.

"Iya kita menghargai itu dan kita sangat setuju, ketika menteri-menteri yang masuk ke dalam kabinet Jokowi-JK nanti itu tidak berbaju partai, karena itu nanti akan syarat akan berbagai macam kepentingan," kata Syarifuddin, Selasa (12/8/2014).

Anggota Komisi III DPR ini membandingkan gagasan ini dengan kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sebagian besar diduduki oleh para petinggi parpol.

"Contoh kasus dalam kabinet SBY seperti itukan (menteri menjabat kepengurusan di partai). Dan itu menjadi pertimbangan akan membuat kabinet Jokowi-JK tidak akan efektif nantinya," katanya.

Dengan kata lain, kata dia, Partai Hanura berharap Jokowi lebih mementingkan kepentingan rakyat dari pada parpol untuk membentuk kabinet yang benar-benar profesional. Selain itu, Syarifuddin menampik jika pola seperti ini akan menghilangkan peran dan fungsi parpol.

"Saya kira tidak seperti itu, partai politik itu juga ada di parlemen. Tidaklah semata-mata masuk ke dalam struktur pemerintahan," ujar dia. Hingga saat ini, Partai Hanura, imbuh dia belum mengusulkan nama calon menteri pada Jokowi. Sore ini, Jokowi berencana menyambangi Partai Hanura untuk bersilaturahmi dengan anggota dewan terpilih dari partai Hanura. "Sebagai partai politik yang mengusung saya kira ada interaksi lah antara Pak Jokowi dengan partai politik. Saya kira dari awal partai politik yang mengusung Jokowi-JK itu kan koalisi yang tidak ada syarat. Dan persyaratan-persyaratan, kalau kemudian itu ada pembicaraan ke arah sana saya kira bisa saja, karena kita sebagai partai politik yang mengusung Jokowi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com