Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Disarankan Libatkan KPK Telusuri Calon Menteri

Kompas.com - 12/08/2014, 14:01 WIB
Meidella Syahni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Politisi senior PDI Perjuangan, Pramono Anung, mengatakan, presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) akan mencari menteri yang bebas beban masa lalu, termasuk beban korupsi. Jokowi disarankan meminta bantuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilik terlebih dulu rekam jejak semua calon menteri.

"Persoalan bangsa ini yang paling utama adalah persoalan korupsi. Yang paling penting adalah karena Pak Jokowi ini adalah orang baru, dalam arti tidak mempunyai beban masa lalu. Dengan demikian, kalau ada langkah yang positif melibatkan lembaga antikorupsi atau KPK atau apa pun, untuk mengecek orang per orang dan sebagainya, menurut saya hal yang baik," kata Pramono di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (12/8/2014).

Pramono mengatakan, semangat Jokowi dari awal memang memastikan calon menterinya bebas dari beban masa lalu, terutama korupsi. Jika dari awal seseorang sudah tersandera beban korupsi, kata dia, otomatis itu akan menjadi beban bagi pemerintahan ke depan.

Sebaliknya, jika semua calon menteri bebas korupsi, itu akan memudahkan jalannya pemerintahan baru.

Menurut Wakil Ketua DPR RI ini, kriteria bebas korupsi tak hanya mereka yang tidak terbukti secara hukum melanggar Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi. Namun, mereka yang terindikasi atau sebatas disebut-sebut terlibat juga harus menjadi bahan pertimbangan.

Terlepas dari itu, kata Pramono, Jokowi bisa mengandalkan data KPK untuk mengecek rekam jejak seseorang.

"Untuk mengecek seseorang, sekarang di KPK sangat gampang. Salah satu yang sederhana, bagaimana seseorang pejabat publik, melaporkan kekayaannya. Apakah itu (kekayaan) sama dengan saat membayar pajak," katanya.

Sebelumnya, Indonesia Corruption Watch menilai tokoh-tokoh yang memiliki rekam jejak terlibat kasus korupsi tidak layak dipertimbangkan untuk masuk sebagai calon menteri dalam kabinet pemerintahan Jokowi-JK. (baca: ICW Tagih Komitmen Anti-korupsi Jokowi-JK dalam Penyusunan Kabinet)

ICW menolak masuknya mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhim Dahuri dalam daftar menteri Kabinet Alternatif Usulan Rakyat (KAUR) yang dibentuk tim Jokowi Center. Rokhim merupakan mantan terpidana kasus korupsi dana non-bujeter Departemen Kelautan dan Perikanan. (baca: Ini Daftar Calon Menteri Kabinet Alternatif Usulan Rakyat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Nasional
BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Nasional
Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Nasional
Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Nasional
Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Nasional
DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

Nasional
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Nasional
Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Nasional
TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com