JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mencatat, sebanyak 30 warga negara Indonesia (WNI) berangkat ke Suriah. Mereka dikhawatirkan bisa membawa paham Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) masuk ke Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Kepala BNPT Ansyaad Mbai saat dijumpai di kantornya, Selasa (5/8/2014).
"Katanya disebutkan ada 56 orang, tapi BNPT lebih kurang 30 orang. Ini berdasarkan hasil penyelidikan. Mereka ini mengkhawatirkan karena mereka hanya tahu jihad ke Suriah, tapi nggak tahu ISIS," ujar Ansyaad.
Di antara mereka yang berangkat ke Suriah, lanjutnya, ada yang baru saja keluar dari penjara dan ada pula yang menjadi buron kepolisian. Ansyaad meminta agar pihak Keimigrasian bisa menyeleksi ketat para WNI yang akan kembali pulang ke Tanah Air.
Demikian pula dengan pembatasan pemberian visa WNI yang hendak bepergian ke daerah konflik.
Menurut Ansyaad, paham ISIS sangat mudah diterima oleh kelompok teroris dan juga kelompok radikal yang sudah lama di Indonesia.
Kepolisian sebelumnya mengklaim ada 56 orang WNI yang berangkat ke Suriah. Kepolisian juga menduga 56 WNI tersebut bergabung ke dalam kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS. Para WNI tersebut tidak berangkat langsung dari Indonesia, tetapi dari negara-negara lain.
"Mereka berangkat ke Suriah melalui negara kedua atau ketiga. Tiga di antaranya beberapa waktu lalu yang meninggal di sana," kata Kapolri Jenderal Sutarman beberapa waktu lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.