SURABAYA, KOMPAS.com — Provinsi Jawa Timur mempunyai andil besar terhadap kemenangan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pemilu presiden 9 Juli lalu. Bahkan, provinsi yang terletak di ujung timur Pulau Jawa itu dianggap menjadi provinsi penentu kemenangan Jokowi-JK atas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Keberhasilan pasangan nomor urut dua itu mendulang 11.669.313 suara di Jawa Timur, selain karena popularitas Jokowi, juga didukung oleh kemampuan Khofifah Indar Parawansa selaku tokoh Nahdlatul Ulama. Khofifah telah memberikan suara kepada Jokowi dengan merangkul suara arus bawah masyarakat Jatim, terutama dari kalangan santri dan Nahdliyin.
Selain itu, kemampuan Ketua Umum Muslimat NU itu membangun silaturahim yang baik dengan kalangan kiai juga punya andil besar diterimanya figur Jokowi di kalangan pesantren.
Pernyataan itu disampaikan pengamat politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Airlangga Pribadi, Kamis (24/7/2014), seperti dikutip Tribunnews.com.
"Jawa Timur adalah basis santri sehingga siapa yang mendapat dukungan dari kalangan santri maka wajar memenangkan pilpres di Jatim. Karena itu kemampuan Khofifah merangkul basis massa santri dan kiai adalah kunci kemenangan Jokowi. Apalagi mengingat bahwa Jatim adalah kunci dari pertarungan pilpres," Airlangga.
Sementara itu, Koordinator relawan Koalisi Rakyat Bersatu untuk Pemenangan Jokowi-JK (Kirab Jokowi-JK), Ari Kusuma, mengungkapkan, relawan yang dipimpinnya menghimpun para relawan Khofifah pada Pilgub 2013, yang satu visi, ikut mendukung Jokowi-JK pada pilpres.
Ari juga mengakui figur Khofifah menjadi alat pemersatu di antara para relawan Kirab Jokowi-JK.
"Jaringan relawan pendukung Khofifah pada pilgub Jatim 2013 lalu masih solid. Karena itu keputusan Khofifah mendukung Jokowi-JK dalam Pilpres 2014, mendorong para simpul relawan untuk kembali bergerak di bawah untuk memenangkan Jokowi-JK," ujar mantan Ketua Relawan Pemenangan Khofifah-Herman itu.
Untuk diketahui, Khofifah yang pada Pilgub Jatim tahun 2013 berpasangan dengan Irjen Pol (pur) Herman Surjadi Soemawiredja berhasil meraih 6.525.015 suara. Jumlah itu dinilai luar biasa karena proses pencalonan Khofifah tidak berjalan mulus.
KPU Jatim sempat mencoret keikutsertaan Khofifah dalam Pilgub sebelum akhirnya Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) mengembalikan hak konstitusional Khofifah sebagai calon gubernur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.