Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joko Widodo: Saya Tetap Jokowi...

Kompas.com - 24/07/2014, 10:03 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Terpilihnya Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden RI periode 2014-2019 menarik rasa penasaran banyak pihak, apalagi kalau bukan soal gaya kesehariannya.

Sejak menjadi Wali Kota Surakarta hingga Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sangat luwes, tidak terduga, dan cenderung tidak suka akan hal-hal berbau formalitas. Jokowi lebih suka hal yang spontan, bahkan terkadang mengejutkan banyak pihak.

Salah satu contohnya soal blusukan. Kerap kali tak ada satu pun yang tahu ke mana Jokowi akan blusukan. Sekalinya sudah ada informasi soal tujuan blusukan, iring-iringan bisa saja tiba-tiba berbelok arah.

Belum lagi soal aksi Jokowi yang tidak biasa bagi pejabat negara. Sebut saja masuk gorong-gorong, menaiki steger proyek, mengemudikan ekskavator, mengemudikan truk sampah, hingga nyemplung ke tepi waduk.

Terlebih lagi, soal jarak dengan rakyatnya ketika blusukan. Bukan Jokowi namanya jika tidak dikerumuni warga yang berebut minta salam, foto bersama, atau sekadar "say hi". Aksinya itu bagi sebagian orang dinilai hanya pencitraan.

Lantas, apakah gaya tersebut akan ditinggalkannya ketika menjabat orang nomor satu di Indonesia?

"Saya sudah bilang, saya enggak berubah. Saya tetap Jokowi," ujar Jokowi kepada wartawan di Balaikota, Rabu (23/7/2014).

Pasukan Pengaman Presiden atau Paspampres bakal memiliki tugas berat. Jokowi mengatakan, gaya serupa sangat mungkin untuk tetap dijalankan di tengah protokoler kepresidenan yang superketat.

"Paspampres itu yang atur siapa sih? Presiden dong," lanjut suami Iriana itu.

Soal keselamatan dirinya sendiri, Jokowi mengaku tidak ambil pusing.

"Soal itu ya bukan urusan saya. Itu urusan Paspampres. Tugas mereka mengamankan presiden," kata Jokowi.

Dekat media

Jokowi juga mengaku tidak akan mengubah keterbukaan dengan kalangan wartawan. Jika presiden Indonesia sebelumnya, kecuali almarhum Abdurrahman Wahid, memiliki keterbatasan komunikasi dengan wartawan, Jokowi mengaku tidak.

Bagi Jokowi, dekat dengan wartawan memiliki keuntungan, yakni dapat menyosialisasikan program-program pemerintah dengan cepat. Selain itu, informasi seputar segala persoalan bisa sampai ke dia dengan cepat.

"Yang penting saya tidak intervensi dikau-dikau (wartawan) mau nulis apa," ujar dia.

Jokowi menjamin soal tidak adanya intervensi tersebut. "Apa waktu kamu (Kompas.com) menulis bus transjakarta berkarat saya komplain? Tidak kan? Palingan saya saja pelototin semenit. He-he-he," sambung Jokowi. (baca: Soal Transjakarta, Udar Melawan)

Jokowi menyadari bahwa segala sesuatu tidak dipandang baik oleh publik, termasuk soal tidak berubahnya gaya kepemimpinan dirinya.

"Kalau itu ya terserah orang yang menilai saja. Aku ya rapopo," ujar Jokowi sambil tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com