JAKARTA, KOMPAS.com — Juru bicara tim kampanye nasional pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, Andre Rosiade, mendesak Polri untuk memanggil jurnalis asal Amerika Serikat, Allan Nairn. Andre menganggap Allan sebagai warga negara asing yang telah mengacaukan proses demokrasi di Indonesia.
"Apa pun hasil keputusan KPU (Komisi Pemilihan Umum) nanti tidak ada hubungannya, tapi bagaimana bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat dan bermartabat bisa menegakkan harga diri, ada warga asing yang mengobok-obok proses pilpres kita," ujar Andre di Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta, Senin (21/7/2014).
Andre mengatakan, sebelumnya pihaknya telah melaporkan Allan ke Bareskrim karena dianggap menyebarkan kampanye hitam atas tulisannya di laman situs pribadinya. Namun, Andre menyayangkan sikap penyidik yang sampai saat ini belum menindaklanjuti laporan tersebut dengan memanggil para saksi.
Dalam kedatangannya kali ini, Andre membawa bukti baru berupa foto Allan bersama dengan pengamat politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens, yang disebutnya diambil di salah satu restoran di Jakarta. Foto tersebut, kata Andre, diambil oleh timnya yang kebetulan berada di lokasi pada 15 Juli 2014.
"Kami menunjukkan bukti foto ini karena sudah seminggu laporan, belum ada pemeriksaan saksi-saksi dari pihak kami. Untuk itu, kami berikan bukti tambahan kepada Polri bahwa Allan ada di Indonesia," kata Andre.
Andre berharap, bukti foto tersebut memudahkan Polri untuk melacak keberadaan Allan dan segera memanggilnya untuk dimintai keterangan. "Jangan sampe Indonesia sebagai negara keempat terbesar demokrasi di dunia diobok-obok oleh warga negara asing. Kita berharap Polri jangan tumpul hadapi warga negara asing," ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris tim pemenangan Prabowo-Hatta, Fadli Zon, melaporkan Allan Nairn ke Bareskrim Polri pada 8 Juli 2014. Allan dianggap melakukan kampanye hitam karena menulis dalam laman situs pribadinya berjudul Do I Have the Guts, Prabowo asked, Am I Ready to be Called a Fascist Dictator yang merupakan hasil wawancara off the record-nya dengan Prabowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.