Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Slank Tak Ingin Nyanyikan "Where Are You Mr President" Saat Jokowi Jadi Presiden

Kompas.com - 18/07/2014, 06:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gitaris Sland, Abdee Negara, menyanyikan lagu ciptaan Slank "Where Are You Mr President" dalam acara "Tujuh Hari untuk Kemenangan Rakyat" di Rumah Salihara Jakarta, Kamis (17/7/2014) malam. Calon presiden Joko Widodo hadir dalam acara itu. Jokowi terlihat bergeming. Menurut Abdee, lagu ini diciptakan ketika ramai kasus Cicak versus Buaya beberapa tahun lalu.
 
"Saat itu, lagu ini kami tujukan ke Pak SBY," ujar Abdee.

Abdee serta kawan-kawannya menyanyikan lagu tersebut dengan atraktif. Pembawa acara Indra Bekti dan rapper JFlow juga ditarik oleh Abdee naik ke panggung untuk ikut bernyanyi refrain lagu tersebut. Suasana itu membawa sekitar 100 penonton larut. Penonton bernyanyi keras-keras sambil bertepuk tangan.

Kondisi itu kontras dengan Jokowi yang duduk di bangku deretan terdepan bersebelahan dengan budayawan Goenawan Moehammad dan sejumlah seniman. Jokowi hanya tersenyum sambil mengentak pelan tangannya ke pahanya. Seusai menyanyikan lagu, Abdee menyampaikan harapan kepada Jokowi.

"Saya berharap tidak akan menyanyikan lagu ini saat Pak Jokowi menjadi presiden," ujar Abdee yang langsung mendapatkan tepuk tangan dari mereka yang hadir.

Lagi-lagi Jokowi tidak ikut bertepuk tangan. Ia hanya tersenyum mendengar harapan Abdee tersebut. Seusai acara, Kompas.com bertanya kenapa Jokowi tak bertepuk tangan pada dua momen tersebut. Jokowi pun mengawali jawabannya dengan tertawa.

"Ha-ha-ha, kamu ini kok merhatiin saya aja," ujar dia.

Lantas, apa tanggapan Jokowi terhadap lagu itu sendiri? "Ya memang negara itu harusnya hadir. Itu saja," ujar Jokowi.

Kehadiran Jokowi di acara tersebut adalah undangan dari sejumlah pekerja seni yang mendukungnya menjadi presiden 2014. Jokowi mengapresiasi atas apa yang telah dilakukan para pekerja seni itu.

Adapun pertunjukan itu digelar di Galeri Salihara, Jakarta Selatan, mulai tanggal 17 hingga 23 Juli 2014 mulai pukul 20.00 WIB hingga 21.30 WIB. Akan ada banyak pertunjukan, mulai dari penampilan 7 gitaris, pembacaan nukilan dari 7 penulis, penampilan stand up comedy oleh 7 komedian, hingga diakhiri pada pesta kemenangan rakyat. Sejumlah seniman akan mengisi acara itu, antara lain Slank, Dewa Budjana, Jflow, Yacko, Saykoji, Pandji Pragiwaksono, Soleh Solihun, Mongol Stres, Indra Bekti, Imam Darto, dan Olga Lidya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com