Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM: Memanipulasi Suara Termasuk Pelanggaran HAM

Kompas.com - 15/07/2014, 18:17 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Koordinator Pemantauan Pilpres Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Maneger Nasution mengimbau penyelenggara pemilu untuk memperketat pengawasan penghitungan suara hingga tingkat Komisi Pemilihan Umum pusat. Ia menambahkan, jangan sampai terjadi permainan jumlah surat suara yang merupakan hak masyarakat sebagai warga negara untuk memilih pemimpinnya.

"Siapa pun, jangan melakukan upaya memanipulasi suara. Ini yang kita sebut kejahatan dan ini kita sebut pelanggaran HAM karena mengkhianati suara," ujar Maneger di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (15/7/2014).

Dalam kesempatan yang sama, Komisioner Komnas HAM Sandra Moniaga mengatakan, hak bersuara sebagai hak asasi tidak berhenti pada saat pencoblosan. Proses tersebut, imbuhnya, harus dilindungi sampai ke proses rekapitulasi akhir di pusat.

"Kita tidak melihat sampai pencoblosan, negara wajib melindungi suara sampai proses berakhir. Komnas HAM akan mengambil alih fungsi Bawaslu ketika tidak melindungi hak warganya," kata Sandra.

Dalam upaya mengawal proses penghitungan suara hingga direkapitulasi di KPU pusat, Komnas HAM membuka posko pengaduan untuk menampung laporan kecurangan yang berkaitan dengan pemilu yang merupakan hak asasi setiap warga negara.

Selain di Jakarta, Komnas HAM juga membuka posko pengaduan di Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Aceh, Sulawesi Tengah, Papua, dan Maluku. Selain itu, Komnas HAM mendesak agar pemasalahan pemilu di suatu tingkat diselesaikan pada tingkat tersebut agar proses rekapitulasi suara di tingkat pusat tidak molor seperti yang terjadi saat pemilu legislatif kemarin.

"Kita mendorong agar kasus yang ketika terjadi di tingkatan untuk diselesaikan di masing-masing tingkatan. Misalnya masalah di tingkat kecamatan, selesaikan di tingkat kecamatan. Kita mendorong penyelenggara pemilu untuk membicarakan ini," ujar Maneger.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com