Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Max: Demokrat Siap Jadi Oposisi kalau Prabowo-Hatta Kalah

Kompas.com - 15/07/2014, 10:57 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan, partainya berkomitmen mendukung Prabowo-Hatta hingga akhir kendati pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu itu ternyata kalah. Kalau Prabowo-Hatta kalah, Max menyatakan, Demokrat siap bertindak sebagai partai oposisi di parlemen.

"Selama ini, Partai Demokrat masih pada garis partai, yaitu tetap pada posisi mendukung Prabowo-Hatta. Kami tidak melakukan manuver politik untuk kepentingan mengejar kekuasaan," ujar Max saat dihubungi pada Selasa (15/7/2014).

Max menuturkan, saat ini, di antara partai koalisi pendukung Prabowo-Hatta, Golkar adalah partai yang terlihat melakukan manuver di semua kubu. Menurut dia, Partai Demokrat tidak akan terkontaminasi dengan sikap partai berlambang pohon beringin itu.

Dengan dukungan penuh kepada Prabowo-Hatta itu, Max mengaku Partai Demokrat siap menerima segala konsekuensi dari keputusan KPU. "Pasti ada risiko menang kalah, tetapi kami yakin Prabowo menang. Kalaupun kalah, ya tidak masalah. PDI-P bisa kok 10 tahun oposisi, sementara Partai Demokrat adalah partai penguasa selama 10 tahun, itu sudah cukup. Kami yakin bisa jadi oposisi," katanya.

Terkait dengan ketidakhadiran Partai Demokrat dalam acara deklarasi koalisi permanen di Tugu Proklamasi pada Senin (14/7/2014) siang, Max menyatakan, orang yang paling berwenang hadir dari Partai Demokrat dalam acara itu adalah Ketua Harian Syarief Hasan. Namun, pada waktu yang sama, Syarief sedang berada di Medan untuk menghadiri acara Hari Koperasi sehingga dia tidak bisa hadir dalam acara yang dihadiri semua pimpinan partai koalisi itu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Nasional
Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Nasional
Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com