Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Tak Boleh Lagi Berobat ke Luar Negeri

Kompas.com - 14/07/2014, 14:28 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meyakini fasilitas medis dan kemampuan tenaga medis di Indonesia tidak kalah dengan di luar negeri. Oleh karena itu, SBY mengimbau warga negara Indonesia untuk tidak lagi berobat ke luar negeri.

"Indonesia bisa. Dulu banyak sekali saudara kita berobat di dalam negeri, ke sana kemari tidak sembuh. Akhirnya, diberi tahu, berobatlah ke Singapura, Australia, Tiongkok, Jerman, Korea, Amerika, misalnya. Ini tidak boleh begitu lagi (berobat ke luar negeri)," ujar SBY saat meresmikan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional di Jakarta, Senin (14/7/2014).

SBY mengungkapkan, banyak cerita yang didengarnya saat tokoh-tokoh luar negeri justru lebih percaya dengan pengobatan di Indonesia. Dia menyebut seorang tokoh penting di Asia Tenggara yang sedang sakit dan sempat berobat ke Singapura, tetapi tak kunjung sembuh.

"Kemudian cari tahu di mana kira-kira. Dirujuklah, mengapa tidak ke Indonesia. Datang ke Indonesia, dalam hitungan hari, kembali normal. Cerita ini bukan satu-satunya. Ini yang bicara mereka-mereka yang ada di luar negeri," kata SBY.

Oleh karena itu, SBY mengaku sangat optimistis rumah sakit di Indonesia akan sekelas dengan rumah sakit internasional lain. Dia mencontohkan RS Pusat Otak Nasional yang diresmikannya hari ini akan dijadikan sebagai world class hospital.

"Sangat bisa. Ini juga mengaitkan ke aspek ekonomi dan bisnis. Harus paham, tentang demografic trend yang saya sebutkan tadi, artinya bisnis di bidang kesehatan, pelayanan kesehatan akan memiliki prospek yang bagus. Daripada jauh-jauh ke luar negeri, devisa tidak masuk, lebih mahal. Lebih bagus kalau kita punya sendiri," imbuhnya.

SBY meminta pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta untuk menjemput bola menciptakan peluang itu lantaran Indonesia memiliki prospek yang bagus. SBY mengingatkan agar aset medis di Indonesia tidak dikuasai asing sehingga Indonesia harus bergerak cepat menciptakan peluang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com