Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Semakin Keras Dukung Kemerdekaan Palestina

Kompas.com - 11/07/2014, 09:15 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Dukungan terhadap kemerdekaan Palestina diungkapkan pertama kali oleh Joko "Jokowi" Widodo saat debat calon presiden, beberapa waktu lalu. Serangan Israel terhadap Palestina beberapa hari terakhir pun membuat Jokowi semakin keras mendukung kemerdekaan Palestina.

Kepada wartawan di Media Center JKW4P di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (10/7/2014), Jokowi menyatakan kecamannya terhadap agresi Israel ke Palestina di Jalur Gaza yang telah menewaskan warga sipil. Dia menyebut aksi itu sebagai pelanggaran hak asasi manusia melalui pembunuhan massal.

"Salah satu cara mewujudkan kedaulatan di negara Palestina adalah merdeka. Maka, saya akan berjuang keras untuk mendorong kemerdekaan Palestina," ujar Jokowi.

"Sebagaimana yang disebut dalam Pembukaan UUD 1945 bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, termasuk Palestina yang sudah terjajah lebih dari tujuh dekade," sambung dia.

Palestina, kata Jokowi, memiliki arti penting bagi rakyat Indonesia. Palestina adalah salah satu negara di Liga Arab yang mendukung dan mengakui kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 silam. Sudah selayaknya pihak Indonesia melakukan hal yang sama terhadap Palestina.

Dorong SBY dan PBB

Jokowi juga minta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berperan aktif membela bangsa Palestina di berbagai forum internasional. Dia juga menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengambil langkah cepat demi menghentikan serangan Israel ke Palestina.

"Saya juga menyerukan solidaritas di antara negara-negara pencinta perdamaian dan menghormati HAM untuk bersama menekan Israel menghentikan aksinya. Ayo duduk di meja perundingan yang bermartabat, adil, dan setara," ujar Jokowi.

Jokowi meminta seluruh rakyat Indonesia bisa membantu warga Palestina dengan memberi sumbangan. Dalam waktu dekat, Jokowi akan bertemu Duta Besar Palestina untuk Indonesia untuk mendiskusikan penyaluran dana yang baik agar tepat sasaran.

"Semoga Allah SWT selalu bersama rakyat Palestina," ujar Jokowi.

860 titik di Palestina dibombardir

Serangan Israel ke Palestina kian memanas. Selama tiga hari operasi militer Israel di Gaza, Palestina, sejak Selasa (8/7/2014), 860 lokasi di Gaza telah menjadi sasaran serangan. Dari jumlah itu, 110 di antaranya terjadi pada Kamis (10/7/2014).

Sebagai balasan dari operasi militer Israel yang terbesar sejak November 2012 ini, pejuang Hamas melontarkan balik 490 roket dari darat. Dari jumlah itu, 370 di antaranya jatuh di wilayah Israel dan 87 yang lain bisa ditepis, menurut pernyataan militer Israel. Tak ada korban jiwa di Israel, sementara di Gaza sudah jatuh 83 korban tewas dan lebih dari 500 orang terluka.

Tak ada gelagat dari Israel maupun Hamas untuk mengendurkan serangan, apalagi gencatan senjata. Bahkan Israel sudah mengesahkan panggilan untuk 40.000 pasukan cadangan mereka untuk dilibatkan dalam Operation Protective Edge ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com