Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Quick Count" LSI: Sebaran Suara Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK di 7 Provinsi Besar

Kompas.com - 09/07/2014, 19:15 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memetakan sebaran suara pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla berdasarkan hasil hitung cepat (quick count). Sebaran suara tersebut dipetakan dalam tujuh provinsi besar.

Peneliti LSI Ardian Sopa menyebutkan, ketujuh provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan. Menurut dia, tujuh provinsi ini menentukan kemenangan capres dan cawapres.

"Siapa yang berhasil menang di tujuh provinsi itu akan memenangi pilpres," kata Ardian, di Kantor LSI, Jalan Pemuda, Jakarta, Rabu (9/7/2014).

Berdasarkan hitung cepat LSI, Jokowi-JK menang di lima provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan. Sementara itu, Prabowo-Hatta mengalahkan rivalnya di Provinsi Banten dan Jawa Barat.

Berikut sebarannya:

DKI Jakarta
Jokowi-JK: 54,71 persen
Prabowo-Hatta: 45,29 persen

Jawa Tengah
Jokowi-JK: 67,10 persen
Prabowo-Hatta: 32,90 persen

Jawa Timur
Jokowi-JK: 53,65 persen
Prabowo-Hatta: 46,35 persen

Sumatera Utara
Jokowi-JK: 59,77 persen
Prabowo-Hatta: 40,23 persen

Sulawesi Selatan
Jokowi-JK: 71,82 persen
Prabowo-Hatta: 28,18 persen

Jawa Barat
Prabowo-Hatta: 59,80 persen
Jokowi-JK: 40,20 persen

Banten
Prabowo-Hatta: 58,73 persen
Jokowi-JK: 41,27 persen

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil akhir hitung cepat (quick count) pasca pemungutan suara pemilu presiden 9 Juli 2014. Hasil hitung cepat itu menunjukkan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla unggul atas Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dengan angka 53,37 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com