Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Tenang, Jusuf Kalla Kembali ke "Rumah Indahnya"

Kompas.com - 07/07/2014, 16:21 WIB
Indra Akuntono

Penulis


MAKASSAR, KOMPAS.com
 — Calon wakil presiden Jusuf Kalla menikmati masa tenang sebelum pemungutan suara Pemilu Presiden 2014 dengan kembali ke rumahnya di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (7/7/2014). Ia ingin relaks setelah bekerja keras selama masa kampanye terbuka.

"Di sini enak, tenang, enggak mikir yang berat-berat," kata pria yang kerap disapa JK tersebut di rumahnya, Jalan Haji Bau, Makassar, Senin sore.

JK selalu menikmati ketika berada di rumahnya ini. Baginya, kenyamanan dan ketenangan di rumah ini tidak ditemukan di rumahnya yang lain.

Suami Mufida Kalla ini tiba di Makassar sekitar pukul 15.45 waktu setempat. Dari Bandara Sultan Hassanuddin, JK bersama istrinya langsung meluncur ke rumahnya tersebut.

Rumah berpagar rendah itu memiliki halaman rumput dengan beberapa jenis tanaman di bagian depan. Di bagian belakang, suasananya lebih asri. Dataran rumput terhampar cukup luas dengan sebuah kolam renang ditambah meja dan kursi serta beberapa jenis bunga di tiap sudutnya. Inilah tempat favorit JK untuk melepas penat.

"Paling kalau pagi duduk-duduk saja, sarapan, atau kumpul sama anak dan cucu," ucap Mufida, saat ditanya mengenai kegiatan rutin JK di rumah ini.

JK ingin menjadikan rumahnya ini sebagai rumah yang indah. Ia ingin memenuhinya dengan banyak tanaman bunga di setiap sudutnya. "Orang tahu rumah saya karena banyak penjaganya. Saya ingin ganti supaya orang tahu rumah JK karena banyak bunganya," kata JK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com