"Menurut pernyataan Direktur Tindak Pidana Umum (Brigjen Pol Herry Prastowo) kemarin, hari ini memanggil SB dan DS sebagai tersangka," ujar Ronny saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/7/2014).
Ronny mengatakan, pertanyaan yang diajukan penyidik kepada tersangka bergantung dari keterangan yang diperoleh dalam pemeriksaan sebelumnya. Tim penyidik, imbuh Ronny, akan menyesuaikannya dengan fakta hukum yang diperoleh, dikaitkan dengan barang bukti dan keterangan ahli.
"Barang bukti yang dimiliki penyidik dan keterangan saksi maupun ahli menjadi dasar penyidik untuk menyusun pertanyaaan ke terperiksa (Setyardi dan Darmawan)," ujar dia.
Ronny menambahkan, penyidik juga berencana memanggil ahli bahasa dan ahli pidana ke Bareskrim Polri demi melengkapi keterangan untuk pengembangan kasus.
Sebelumnya, Bareskrim Polri menetapkan Setyardi dan Darmawan sebagai tersangka atas terbitnya tabloid Obor Rakyat pada Jumat (4/7/2014). Mereka dijerat Pasal 18 ayat (1) dan (2) juncto Pasal 9 Undang-Undang No 40 Tahun 1999 tentang Pers. Setyardi dan Darmawan dianggap menyalahi undang-undang tersebut karena Obor Rakyat tidak memiliki badan hukum sehingga terancam sanksi denda maksimal Rp 100 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.