"Sebenarnya, substansinya tidak hilang kalau hanya salah menyebut tidak dapat itu ya, artinya substansinya apa yang sebenarnya terjadi," kata Mahfud usai debat kelima kandidat capres dan cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Hotel Bidakara, Sabtu (5/7/2014) malam.
Ia menambahkan, tidak ada pihak yang menang atau kalah dalam sebuah debat. Menurutnya, setiap kandidat memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. "Yang namanya debat itu kan tidak ada sebenarnya ya secara resmi tidak ada yang menang dan kalah, siapa jurinya kan tidak ada. Masing-masing kemudian menilai, itu biasa saja," ujarnya.
Dalam debat calon dan wakil presiden tadi malam, Hatta menanyakan kepada Joko Widodo mengenai pandangan Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu terhadap penghargaan Kalpataru. Saat menyampaikan pertanyaannya, Hatta mengatakan bahwa kalpataru merupakan salah satu penghargaan tertinggi yang banyak diinginkan kota-kota.
Jokowi menjawab bahwa kalpataru merupakan penghargaan yang baik yang diberikan kepada perseorangan atau lembaga. Jokowi juga menilai alangkah lebih baik jika tidak hanya diberikan penghargaan berupa piala, melainkan juga insentif dalam bentuk dana atau anggaran. Atas jawaban ini, Hatta lantas mempertanyakan mengapa DKI Jakarta dan Solo tidak pernah mendapatkan penghargaan Kalpataru selama dipimpin Jokowi.
Menanggapi Hatta, calon wakil Jokowi, Jusuf Kalla lantas mengingatkan kekeliruan mantan Menkoperkonomian itu mengenai pengertian Kalpataru. "Karena pertanyaannya keliru, saya tidak perlu jawab," kata Kalla. Kemudian Jokowi menjawab bahwa Solo pernah mendapatkan penghargaan sebagai kota bersih atau clean city dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.