JAKARTA, KOMPAS.com - Tokoh lintas agama dan pakar etika politik dari Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Franz Magnis-Suseno, mengatakan bahwa masyarakat tidak mengharapkan pemimpin otoriter. Pria yang akrab disapa Romo Magnis ini mengatakan, Indonesia memerlukan pemimpin yang berwibawa dan berani.
"Kita tidak mengharapkan pemimpin yang seorang otoriter, tapi kita mengharapkan seorang pemimpin yang berwibawa, yang berani dan tidak otoriter," kata Magnis seusai diskusi di Galery Cafe, Cikini, Jakarta, Jumat (27/6/2014).
Pemimpin yang berani, kata Magnis, adalah pemimpin mampu mengambil keputusan demi kepentingan rakyat banyak. Adapun pemimpin otoriter tidak memedulikan sama sekali pendapat orang lain dalam berdemokrasi.
Magnis berharap pemimpin mendatang dapat menjamin kebebasan dan hak setiap orang dalam beragama. "Mereka merasa bebas, aman untuk hidup, beribadah menurut yang mereka yakini benar di hadapan tuhan, bukan keyakinan lain mengarahkan," ujarnya.
Pemilu Presiden 2014 akan berlangsung pada 9 Juli 2014. Dua pasangan calon yang akan bertarung dalam perebutan kursi RI-1 dan RI-2 itu adalah Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.