Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Forima: Elektabilitas Prabowo-Hatta Meningkat Pascadebat

Kompas.com - 25/06/2014, 15:26 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Forum Indonesia Maju (Forima) merilis hasil survei pascadebat capres cawapres 1 dan 2 yang berlangsung tanggal 9 Juni 2014 dan 15 Juni 2014. Dalam hasil survei tersebut, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memiliki performa lebih baik dibanding pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Pasangan Prabowo-Hatta 45,7 persen dan pasangan Jokowi-JK 41,4 persen. Pasangan Prabowo-Hatta sedikit lebih unggul. Dengan 4,3 persen, sedangkan responden yang belum menentukan pilihan 12,9 persen," ujar Peneliti Forima Dicky Andika saat memaparkan hasil survei di Hotel Gren Alia Prapatan, Kwitang, Jakarta Pusat, Rabu (25/6/2014).

Dicky memaparkan, berdasarkan penilaian setiap kandidat, rata-rata responden memberikan penilaian baik kepada Prabowo 63,4 persen, menilai sangat baik 32,4 persen, dan yang menilai buruk 4,1 persen.

Hatta dalam debat capres pertama, berdasarkan hasil survei ini, mendapat nilai dari responden rata-rata keseluruhan 73,9 persen baik, 19,5 persen sangat baik, 6,5 persen buruk, dan 0,3 persen sangat buruk.

Sementara itu, performa Jokowi dalam debat, menurut survei Forima, dinilai oleh responden sebesar 61,9 persen baik, 30 persen sangat baik, 8 persen buruk, dan 0,2 persen sangat buruk. Sementara itu Jusuf Kalla, kata Dicky, dinilai baik oleh responden sebesar 68,8 persen, dinilai sangat baik sebesar 27,3 persen, dinilai buruk oleh responden 3,5 persen, dan 0,2 persen sangat buruk.

Menanggapi hasil survei tersebut, tim sukses bidang kebijakan dan program pasangan Prabowo-Hatta, Dradjad Wibowo, yang juga hadir dalam acara tersebut, mengatakan, jika dilihat dari rata-rata penilaian buruk dan sangat buruk, Hatta mendapatkan 6,8 persen, sedangkan JK, hanya mendapat 3,7 persen. Hal ini, kata dia, akan dijadikan koreksi dan evaluasi untuk mempersiapkan Hatta dalam debat keempat nanti.

"Dilihat hasil survei ini, kita harus bisa membuat Pak Hatta lebih baik lagi dalam debat keempat," kata Dradjad.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling (responden yang dipilih adalah pemilih muda dengan rentang umur 17-29 tahun) dengan melalui wawancara langsung via telepon dengan jumlah responden 900. Penelitian dilakukan di 20 ibu kota provinsi Indonesia pada 1 Juni - 17 Juni 2014 dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin error 4 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com