"KPU ini tidak jeli, 2009 Prabowo juga mereka loloskan, sekarang juga, harusnya lebih jeli untuk melihat rekam jejak capres yang mendaftar," kata Syamsu dalam diskusi Konsolidasi Korban Pelanggaran HAM di Gedung Joang, Jakarta Pusat, Rabu (25/6/2014).
Syamsu menilai, sebaiknya KPU berkoordinasi dulu dengan Komnas HAM untuk mendata siapa-siapa saja yang punya catatan pelanggaran HAM. Karena sudah meloloskan Prabowo dalam seleksi bakal capres, Syamsu menganggap KPU sudah menyamakan seleksi pemimpin bangsa dengan seleksi pekerjaan biasa.
"Berarti, KPU itu hanya melihat dari catatan berkelakuan baik dari kepolisian saja, SKCK (surat keterangan catatan kepolisian). Itu ngurusnya kan gampang saja," kata Syamsu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.