Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Perusuh Itu Sekelas Maling Ayam, Kenapa Pasukan Elite yang Nangkep?"

Kompas.com - 24/06/2014, 19:03 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan perwira tinggi Kopassus Mayjen (Purn) Samsudin mengatakan, tim Mawar yang dipimpin oleh mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto dibentuk atas inisiatif Prabowo, tanpa adanya perintah Kopassus. Lagi pula, kata Samsudin, bukan kewenangan Kopassus untuk mengamankan para pelaku aksi kerusuhan.

"(Pelaku kerusuhan) itu sekelas maling ayam kok yang nangkep Kopassus? Itu malu sekali. Itu bukan kewenangan Kopassus," ujar Samsudin dalam diskusi di Jakarta, Selasa (24/6/2014).

Samsudin kemudian mengutip hasil wawancara wartawan bernama Uni Z Lubis yang ditulis di majalah Panji edisi 20 tahun 1998. Dalam majalah tersebut, Prabowo mengakui bahwa ia melakukan penculikan pada kerusuhan 1998.

"Ditanyakan di sana, 'Perintahnya menyelidiki kok bisa menculik?'. Prabowo menjawab, 'Ya, tapi dalam operasi intel itu biasa kita tangkap. Untung yang nangkap saya, semuanya selamat'," kutip Samsudin.

Samsudin menyebut penculikan yang dilakukan Prabowo dilakukan secara sistematis. Oleh karena itu, imbuhnya, Prabowo berpotensi dikenakan pidana HAM berat.

Samsudin menuturkan, ada dua cara untuk menangani perkara HAM. Pertama, sebutnya, melalui peradilan HAM ad hoc yang secepatnya harus dibuat oleh presiden. Kedua, melalui komisi pembenaran dan rekonsiliasi.

"Kalau sudah terbentuk, tersedia perangkat hukum untuk mengadili itu. Kalau Prabowo sudah diadili, selesai sudah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com