Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Anggap Leopard Sia-sia karena Infrastruktur Tak Memadai

Kompas.com - 24/06/2014, 14:58 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tim sukses pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, mengakui pertanyaan Jokowi soal tank Leopard kepada Prabowo sudah melalui diskusi panjang. Dari hasil diskusi itu, Jokowi pun berkesimpulan bahwa pembelian tank Leopard sia-sia karena infrastruktur di Indonesia ternyata belum memadai.

"Pak Jokowi bertanya detail ke kami, 'Ini impor dari mana? Beratnya berapa? Bagaimana bisa sampai ke Indonesia?' Kami jelaskan ada 120 tank, masing-masing beratnya 62 ton dan itu hanya bisa diangkut dengan pesawat Galaxy," ujar Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK, Andi Wijayanto, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (24/6/2014).

Jokowi juga sempat menanyakan jika tank-tank itu dibawa menggunakan jalur laut, adakah dermaga yang bisa menampung tank itu. Ternyata, setelah ditelusuri, tidak ada satu pun dermaga yang mampu menampung Leopard.

"Akhirnya, Jokowi khawatir bahwa infrastruktur yang ada di daerah ternyata belum siap, apalagi kalau tank Leopard akan ditempatkan di perbatasan Kalimantan Utara," kata Andi.

Andi mengungkapkan, Jokowi mengaku khawatir jika 120 tank Leopard berhasil didatangkan ke Indonesia justru tidak akan terpakai dan hanya menghiasai markas-markas TNI Angkatan Darat di Pulau Jawa.

"Kalau tank Leopard dipaksakan, sementara infrastruktur tak disiapkan, maka akan sia-sia," ucap Andi.

Sebelumnya, Jokowi mengangkat isu soal pembelian tank Leopard dalam debat kandidat pada Minggu (22/6/2014) malam. Jokowi mengaku tidak setuju dengan pengadaan tank itu karena berat tank bisa merusak jalan dan jembatan.

"Tank Leopard terlalu berat, 62 ton, lewat jalan rusak semua, apalagi jembatan kita tidak kuat menahan 62 ton," ujar Jokowi.

Namun, pernyataan Jokowi tak disetujui Prabowo. Prabowo menilai pembelian tank Leopard sudah melalui kajian berbagai tim ahli sehingga persoalan mampu tidaknya jalan-jalan di Indonesia menampung beban Leopard lebih baik diserahkan kepada ahli. Prabowo sepakat bahwa tank itu cocok dengan karakteristik Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Nasional
Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com