JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun ada aturan dilarang berkampanye di sekolah. Namun tim sukses dari kedua calon presiden calon wakil presiden tetap mencoba masuk ke dalam ruang pendidikan tersebut.
Seperti yang terjadi di Sekolah Darurat Kartini, yang terletak di Jalan Lodan Raya, Ancol, Jakarta Utara. Bahkan pihak sekolah sampai menempelkan kertas bertuliskan "Sekolah Darurat Kartini Bukan Tempat Kampanye".
Rossy salah satu pendiri sekolah darurat tersebut mengatakan sejak pemilihan legislatif banyak caleg yang datang mengunjungi sekolah darurat tersebut.
"Sudah sejak mulai pemilihan legislaatif dan pilpres banyak yang datang, kita secara tegas melarang mereka masuk, karena sekolah tidak diperbolehkan kampanye," ujar Rossy di Sekolah Darurat Kartini, Jalan Lodan Raya, Ancol, Jakarta Utara, Senin (23/6/2014).
Menurutnya para caleg maupun timses datang karena ada kepentingannya saja. "Mereka datang ada maunya. Semua partai datang kalau kami susah enggak pada datang," ucapnya.
Pantauan Kompas.com ada beberapa tim sukses dari calon presiden Prabowo-Hatta datang membagikan susu dan buku tulis. Mereka membagikan bantuan tersebut kepada para warga sekitar Lodan, sempat para tim sukses hendak memasuki Sekolah Darurat Kartini, namun tidak diperbolehkan oleh pihak sekolah.
Sementara itu Cantika (32) salah satu warga lodan yang menerima bantuan berupa dua susu dan buku tulis. "Seneng sih dapat bantuan kayak gini, urusan nyoblos mah tetep rahasia," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.