"Saya sinyalir ada yg bermain. Bisa intel bisa siapa masuk kesistem. Tujuannya merusak karena saya di kubunya Prabowo-Hatta," ujar Hary Tanoe di Jakarta, Jumat (20/6/2014).
Untungnya, lanjut Hary, Bloomberg menyadari kesalahan sistem itu dan segera meminta maaf.
"Saya tuntut kalau mau Bloomberg, tapi mereka sudah minta maaf, ya sudah lah," ujarnya.
Hary Tanoe mengaku sangat menyesalkan permainan-permainan curang seperti ini.
"Politik sudah di luar hal yang wajar. Dengan mereka lakukan itu, investor luar lihat dan jadi jatuh. Ada oknum-oknum canggih yang bermain, saya rasa dicari tahu juga sulit. Saya tidak tahu siapa, yang jelas bukan dari kubu Prabowo-Hatta," kata Hary.
Dalam keterangan resminya, Jumat, Bloomberg menyatakan bahwa karena adanya sebuah kesalahan, penyebutan nama Hary Tanoesoedibjo pada terminal dan situs Bloomberg, secara tidak sengaja tergabung dengan nama lain dan terbaca sebagai "Prabowo-Hatta Hary Tanoesoedibjo".
"Bloomberg tidak bermaksud untuk menyarankan ataupun memiliki alasan untuk memercayai adanya hubungan tersebut. Kesalahan ini telah diperbaiki dan Bloomberg memohon maaf atas kekeliruan yang terjadi," tulis Bloomberg.
Sebelumnya diberitakan, satu broker asing mengungkapkan adanya investor bernama "Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta" memborong saham-saham Grup MNC beberapa waktu lalu dengan nilai Rp 869,81 miliar.
Dari data Bloomberg yang diperoleh Kompas.com, jumlah tersebut merupakan akumulasi pembelian oleh investor yang bernama "Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.