Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/06/2014, 10:25 WIB


KOMPAS.com - TIDAK berlebihan apabila dituliskan, bagi banyak orang Indonesia, debat calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilu Presiden 9 Juli 2014 tidak kalah menariknya dengan pertandingan sepak bola Piala Dunia yang berlangsung di Brasil.

Debat capres dan cawapres 2014 ini menjadi tontonan dan hiburan tersendiri bagi bangsa ini. Bukan hanya visi dan misi yang menjadi perhatian masyarakat, melainkan penampilan para capres dan cawapres juga mendapat perhatian. Gaya dan suara mengucapkan kata-kata akan menjadi bagian dari obyek pengamatan para pemerhati acara ini.

Gerak-gerik tubuh para capres dan cawapres akan diikuti dengan saksama. Penguasaan gaya teatrikal akan menjadi pertimbangan tertentu bagi orang-orang yang akan ikut memberikan suaranya dalam pemilu presiden mendatang. Gaya yang indah di panggung debat akan berkesan bagi orang-orang yang antre masuk ke bilik pencoblosan, 9 Juli mendatang.

Penampilan capres Prabowo Subianto di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta, Minggu malam, berhasil menarik perhatian. Banyak improvisasi yang ditampilkan penggemar kuda ini. Prabowo, dalam debat itu, mengatakan, para penasihatnya mengatakan untuk tidak menyetujui apa pun yang disampaikan capres Joko Widodo atau Jokowi yang gemar makan mi rebus campur sayur sawi dan kol itu.

Ketika Jokowi menyampaikan pendapatnya tentang ekonomi kreatif, termasuk berbagai jenis kreasi seni dari Sabang hingga Merauke, Prabowo tampak memperhatikan dengan bibir tersungging senyum kecil. ”Saya setuju dengan apa yang disampaikan Bapak Jokowi, dan maaf saya kali ini tidak setuju dengan para penasihat saya,” ujarnya sambil menggerakkan tangannya ke arah penonton.

Prabowo mengatakan, dirinya bukan politisi, jadi kalau memang hal yang disampaikan Jokowi bagus adanya, dia setuju. Ia juga menyampaikan bahwa putranya, Ragowo Hedi Prasetyo, bekerja di bidang ekonomi kreatif seperti yang dikatakan Jokowi.

Kemudian Prabowo turun dari tempat duduknya menghampiri Jokowi dan menjulurkan tangannya untuk bersalaman dan cipika-cipiki (cium pipi kanan dan kiri). Adegan kecil yang mencuri pertunjukan Minggu malam. Prabowo berhasil menciptakan suasana ceria dan gemuyu di panggung tempur politik ini.

Prabowo sempat mengeluarkan kata-kata yang mencuri perhatian. ”Pak Jokowi, kita capek ya karena kita yang melakukan, mereka hanya menonton saja,” ujarnya. Ia juga mengatakan ”selesai” di akhir pernyataan penutup.

Panggung tontonan Minggu malam itu dikuasai Prabowo. Namun, Jokowi juga punya adegan menarik. Misalnya, ketika ia bercerita bertemu rakyat di sejumlah tempat di Indonesia. Bagi Jokowi, rakyat bukan hal abstrak tak bernama. Antara lain ketika di Sulawesi Utara, ”Saya bertemu Ibu Elly.” Nama-nama lain juga disebutkan. (J Osdar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com