Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasto: Pencitraan, "Halaman Depan" dan "Halaman Belakang" Prabowo Berbeda

Kompas.com - 17/06/2014, 18:49 WIB
Indra Akuntono

Penulis


MALANG, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto, menilai, calon presiden Prabowo Subianto adalahsosok yang gemar melakukan pencitraan. Hasto mengatakan, penilaiannya itu berdasarkan video yang menunjukkan bahwa Prabowo menolak sambutan hangat Jokowi saat berada di ruangan sebelum debat kandidat pada Minggu (14/6/2014) lalu.  

"Hanya suka pencitraan di panggung, halaman depan dan halaman belakang berbeda," kata Hasto, saat ditemui di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang, Selasa (17/6/2014).

Apa yang terekam di video yang beredar itu, berkebalikan dengan apa yang ditampilkan Prabowo saat debat ditayangkan secara langsung. Dalam sebuah kesempatan, Prabowo secara spontan mendatangi Jokowi, memeluknya dengan hangat untuk menyatakan bahwa ia sependapat dengan apa yang disampaikan Gubernur nonaktif DKI Jakarta itu.

Hasto mengatakan, ia menduga, Prabowo hanya memunculkan kesan hangat dan bersahabat saat di depan publik. Tetapi, saat kembali menjadi diri sendiri, sikap itu tak dapat dipertahankan oleh Prabowo.

"Itulah kalau satu pemimpin yang dalam perjalanannya dipengaruhi oleh konsultan politik," ujarnya.

Tolak "cipika cipiki"

Sebelumnya diberitakan, rekaman video Prabowo yang seperti tidak meladeni tawaran cium pipi dari Jokowi beredar di media sosial. Peristiwa itu terekam kamera televisi Metro TV. Kejadian yang tidak tersiarkan secara langsung itu terjadi sebelum debat capres di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu (15/6/2014) malam. Ketika itu, Jokowi yang didampingi calon wakil presiden Jusuf Kalla datang lebih dulu.

Sebelum debat berlangsung, mereka lalu diarahkan ke ruangan yang disediakan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dalam rekaman, Jokowi terlihat menyalami para Komisioner KPU yang sudah berada di ruangan. Kemudian, Prabowo hadir. Jokowi langsung menyambut begitu Prabowo memasuki ruang tunggu.

Sambil tersenyum dan berpandangan, keduanya lalu bersalaman. Saat itu juga, Jokowi langsung menunduk dan memajukan kepalanya ke arah Prabowo untuk menawarkan "cipika-cipiki". Ketika itu, tangan kiri Jokowi memegang lengan kanan Prabowo. Entah sengaja atau tidak, Prabowo malah berjalan dan menyalami orang-orang di dalam ruangan itu.

Tawaran cium pipi tak disambut, Jokowi hanya menepuk lengan Prabowo. Jokowi tetap tersenyum setelah ditinggal mantan perwira tinggi TNI itu. Kejadian itu berbeda ketika debat berlangsung, yang disiarkan di televisi. Saat keduanya masuk ruang debat, Jokowi langsung menghampiri Prabowo dan kembali menawarkan cium pipi. Kali ini, keduanya "cipika-cipiki".

Baca juga:
Prabowo Hindari "Cipika-cipiki", Jokowi Tersinggung
Beredar Video Prabowo Tolak "Cipika-cipiki" Jokowi
Kala Prabowo Pilih Dukung Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com