Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Anggap SBY Bapak Bangsa

Kompas.com - 16/06/2014, 13:16 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Calon presiden Prabowo Subianto menilai, dukungan Partai Demokrat terhadap koalisi merah putih tidak harus diucapkan secara resmi. Dengan melihat geliat Partai Demokrat sejauh ini, Prabowo menganggap Demokrat sudah turut bergabung untuk memenangkan dirinya dan Hatta Rajasa dalam Pemilu Presiden 9 Juli mendatang.

"Dukungan dari Partai Demokrat memang belum diucap secara resmi, tapi faktanya sudah di mana-mana," kata Prabowo saat memberikan sambutan dalam acara deklarasi dukungan dari anggota DPR RI Partai Demokrat di Hotel Crowne, Jakarta, Senin (16/6/2014).

Hadir dalam acara tersebut puluhan anggota DPR dari Partai Demokrat, di antaranya Nurhayati Ali Assegaf, Ramadhan Pohan, Melani Suharli Leimena, Max Sopacua, Inggrid Kansil. Hadir pula Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan.

"Jadi, memang ini hanya deklarasi terbuka dari anggota DPR. Tapi, tiap saya kampanye di mana-mana, saya lihat bendera Demokrat sangat banyak dan sangat besar. Di lapangan sangat banyak, kadang saya terpukul juga, lebih banyak bendera Demokrat dari Gerindra. Partai Demokrat belum resmi masuk saja sudah banyak," ujarnya.

Prabowo juga menilai, belum bergabungnya Demokrat secara resmi adalah sebuah strategi dari sang Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono.

"Ada yang bertanya, kenapa Demokrat tidak gabung? Ini nanti akan diketahui sebagai kehebatan strategi SBY. SBY itu kan pemimpin bangsa yang sudah di atas, jadi jangan terlibat yang praktis-praktis. Bapak bangsa masa ikut yang praktis. Kalau yang praktis itu serahkan ke Ketua Harian saja," ucap Prabowo yang disambut tawa para anggota DPR Partai Demokrat.

Prabowo merasa dirinya sudah lama mengenal sosok SBY. Sebagai sesama orang Jawa, dia mengerti betul isyarat SBY yang tidak langsung terucap dari bibirnya.

"Jawa itu falsafahnya tidak harus diucapkan, cukup dengan lirikan mata saja kita harus mengerti maksudnya apa," pungkas Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com