Terkait hal tersebut, Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD menganggap hal tersebut sebagai suatu perkembangan yang positif. "Tidak apa-apa, kenapa? Saya pikir bagus saja," ujar Mahfud, saat baru tiba di markas tim pemenangan Prabowo-Hatta, di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Rabu (11/6/2014).
Menurut Mahfud, sinyal dari beberapa dubes yang mulai mendekati Prabowo-Hatta, merupakan hal yang wajar. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menganggap, dalam masa kampanye seperti sekarang ini, siapa pun berhak menjalin komunikasi dengan pasangan dengan nomor urut satu tersebut. "(Silakan) berbicara dengan siapa pun," ujar Mahfud.
Sebelumnya, Anggota Tim Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Romahurmuziy, mengaku, pasangan nomor urut 1 ini mulai didekati sejumlah kedutaan besar. Pendekatan ini menambah optimisme menghadapi Pemilu Presiden 9 Juli mendatang.
"Kedutaan-kedutaan hari ini sudah memberikan sinyal-sinyal yang memang tidak disampaikan sebelumnya. Saya tidak menyebutkan nama kedutaannya, ya. Kedutaan-kedutaan yang mungkin cukup sensitif yang semula tidak ingin menggelar pertemuan khusus dengan Pak Prabowo," kata Romahurmuziy alias Romy, di Rumah Polonia, Selasa (10/6/2014) malam.
Menurut Romy, para kedutaan besar itu menilai, Prabowo tidak mempunyai peluang untuk menang dalam Pilpres. Oleh karena itu, mereka lebih memilih untuk membuka komunikasi dengan capres nomor urut 2, Joko Widodo, yang kini berpasangan dengan Jusuf Kalla.
Pada Senin (14/4/2014) lalu, Jokowi bersama Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri memang sempat menggelar pertemuan tertutup dengan beberapa kedutaan besar. Hadir dalam pertemuan itu antara lain dubes Turki, dubes AS, dubes Peru, dubes Meksiko, dubes Norwegia, dan dubes Inggris. "Bukan soal suka atau enggak suka, tapi soal bahwa kemungkinan menangnya atau elektabilitas Jokowi itu hampir unbeatable saat itu," ujar Romy.
Akan tetapi, waktu dan tempat pertemuan antara Prabowo dan dubes asing itu belum ditentukan. "Sebenarnya ini adalah bahasa halus dari pengakuan mereka bahwa elektabilitas Pak Prabowo meningkat dan sangat mungkin menjadi pemenang pada pilpres kali ini," tambah Romy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.