Menurut dia, teror ini bersumber dari pihak-pihak yang hanya ingin membuat kekacauan.
"Saya yakin bukan dari pihak Jokowi-JK. Bahkan mereka juga ikut kena teror," ucap Mahfud di Rumah Polonia, Minggu (8/6/2014).
Mahfud mengatakan, pihaknya tak akan memperpanjang persoalan tersebut. Menurut dia, kasus ini cukup dilaporkan ke kepolisian untuk ditindaklanjuti.
"Kita enggak menggubrislah, cukup lapor polisi. SMS-SMS terornya sudah langsung kita forward ke kepolisian," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Komunikasi dan Media Timkamnas Prabowo-Hatta, Budi Purnomo Karjodihardjo, menerima SMS ancaman sebanyak empat kali sejak Sabtu sore. SMS dari nomor 087876018197 itu berbunyi "Akan ada ledakan di Polonia, lebih baik acara Prabowo dibubarkan agar tidak ada korban.".
Namun saat dihubungi, nomor pengirim SMS itu tidak aktif. Budi lantas melaporkan adanya SMS misterius tersebut kepada Wakil Sekretaris Timkamnas Prabowo-Hatta, Idrus Marham dan Direktur Operasi Timkamnas Prabowo-Hatta, Edhy Prabowo.
Sejauh ini, Budi mengaku tidak tahu apakah ada pihak lain yang mendapatkan SMS serupa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.