Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Pangkostrad Dukung Polisi di Bawah Kementerian seperti Halnya TNI

Kompas.com - 29/05/2014, 07:37 WIB
Palupi Annisa Auliani,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan perwira tinggi TNI, Letjen (Purn) Djaja Suparman, berpendapat, Polri seharusnya berada di kementerian khusus yang menangani keamanan, seperti halnya TNI berada di bawah Kementerian Pertahanan.

"Amanat Pasal 30 UUD 1945 menyatakan untuk menjamin pelaksanaan keamanan dan pertahanan itu dibentuk sistem hankamrata (pertahanan keamanan masyarakat semesta), TNI dan Polri sebagai kekuatan inti, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung," kata Djaja di Jakarta, Rabu (28/5/2014).

Dalam diskusi bertajuk "Posisi Kepolisian RI Dalam Struktur Pemerintahan Mendatang: Langsung Di Bawah Presiden atau Di Bawah Kementerian?", mantan Panglima Kostrad ini mengatakan pula bahwa alinea IV pembukaan UUD 1945 menunjukkan bahwa negara berkewajiban membentuk pemerintahanan yang dapat menjamin keutuhan wilayah, kedaulatan, kemakmuran, kesejahteraan, serta keamanan dan keselamatan segenap bangsa.

Djaja yang juga pernah menjadi Dansesko ini menambahkan bahwa kementerian dibentuk dengan tujuan mengorganisasi lembaga-lembaga dengan tugas sebagaimana kepolisian. Dengan Polri berada di bawah kementerian, kata dia, institusi itu akan menempatkan diri sebagai eksekutor dan kebijakan menjadi tanggung jawab kementerian.

"Polisi, misalnya, dengan Departemen Keamanan membentuk sistem keamanan negara, seperti halnya Departemen Pertahanan dengan TNI membentuk sistem pertahanan. UU kan ada UU TNI, ada UU Polri. Jadi, jelas (landasan hukumnya)," papar Djaja.

Wacana membawa kepolisian ke bawah kementerian kembali mencuat setelah pemikiran itu tercantum dalam visi dan misi pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Persoalan ini masuk dalam fokus kinerja pemerintahan mendatang untuk membangun politik keamanan dan ketertiban masyarakat.

Ada delapan program prioritas yang menjadi penekanan dalam fokus tersebut. Salah satunya adalah menata kelembagaan dan tata wewenang Polri melalui pemisahan antara kewenangan pengambilan keputusan dan kewenangan pelaksanaan keputusan yang sampai saat ini dinilai masih tumpang tindih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Nasional
BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Nasional
Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Nasional
Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Nasional
Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Nasional
DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

Nasional
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Nasional
Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Nasional
TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

Nasional
Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com