"Secara politik, diam-diam pasti akan mendukung salah satu pasangan. Atau jangan-jangan, tidak lama lagi akan terbuka dukungannya," kata Anas, seusai menghadiri sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (26/5/2014).
Sementara itu, terkait hasil akhir Konvensi Capres Demokrat, Anas menilai, semua yang terjadi merupakan strategi politik Demokrat. Termasuk tak adanya tindak lanjut terhadap pemenang konvensi capres, Dahlan Iskan. Ia mengatakan, Dahlan sengaja dibuat "jomblo" sehingga tak bisa ikut bertarung dalam Pilpres 2014.
"Pemenang konvensi dibikin jomblo, tidak dapat jodoh kan. Itu bagian dari strategi politik," kata Anas.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa partainya akan netral pada Pilpres 2014. Keputusan itu diambil melalui voting dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, di Jakarta, Minggu (18/5/2014). Akan tetapi, SBY juga mengatakan, ada kemungkinan Demokrat bergabung bersama salah satu poros yang ada. Partai Demokrat akan menentukan posisinya pada 1 Juni 2014 saat para capres dan cawapres memaparkan visi dan misinya di hadapan kader Demokrat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.