Menurut dia, kampanye negatif tidak akan membuat sistem demokrasi lebih baik. Anies menganggap masyarakat Indonesia cukup cerdas untuk menyaring informasi "jahat" yang meluap.
"Efek kampanye hitam itu hanya sesaat. Setelah pemilu, orang enggak akan ingat kampanye hitam itu," ujar Anies di Jakarta, Sabtu (24/5/2014).
Memilih pemimpin, lanjutnya, berbeda dengan memilih orang sempurna. Rakyat akan memilih pemimpin yang memiliki otoritas untuk melakukan perubahan selama lima tahun, bukan pemimpin tak bercela yang bebas "dosa-dosa" yang dituduhkan tanpa dasar.
Anies pun tidak mau ambil pusing akan hal tersebut. Menurut dia, yang terpenting saat ini adalah bagaimana segenap tim sukses fokus pada pemenangan.
"Biarkan yang hitam ya hitam, putih tetap putih. Kita buktikan kualitas kampanye hitam seperti apa. Kita putih saja," katanya.
Anies ditunjuk menjadi juru bicara tim pemenangan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pemilu Presiden 2014. Dia menerima tawaran itu dengan tekad mendukung orang baik di pemerintahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.