Sosok JK dinilai akan mampu menaklukkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di wilayah Jawa Timur.
"Sosok JK yang akan menjadi magnet terhadap warga Nahdliyin. Prediksi saya, di Jawa Timur pasangan Jokowi-JK yang akan unggul. Predisksi saya, Jokowi-JK akan mampu meraih suara 70 persen di Jatim. Prabowo-Hatta hanya akan meraih 30 persen," kata pengamat politik Universitas Merdeka Malang, Rachmad Effendy, Kamis (22/5/2014).
Namun, dua pasangan capres-cawapres itu memang sama-sama kuat. Visi-misinya dinilai ideal. "Kalau dilihat dari gaya komunikasi politiknya atau retorikanya, Prabowo lebih unggul dari Jokowi. Namun, yang menjual pada diri Jokowi, karakter dan kepribadiannya yang merakyat dan berjiwa pekerja keras," ungkap Rachmad.
Di mata masyarakat Jawa Timur, terutama warga Nahdliyin, Jokowi-JK lebih punya daya tarik dibanding sosok Prabowo-Hatta. "Apalagi, JK adalah Mustasyar PBNU. Sementara di pasangan Prabowo hanya ketua tim pemenangan yakni Mahfud MD dan beberapa kiai. Itu hanya dukungan secara personel," katanya.
Pasangan Jokowi-JK akan mampu meraih 70 persen di Jatim, kata Rachmad, jika tim pemenangannya bekerja efektif dan mesin partainya berjalan maksimal. "Karena di Jatim PKB punya suara bagus. Tapi, jika mesin politiknya tak jalan amksimal, bisa kalah pada pasangan Prabowo-Hatta," ungkapnya.
Rachmad menawarkan, kedua pasangan itu, untuk di wilayah Jawa Timur, harus menawarkan beberapa program yang menyentuh dengan masyarakat. "Masyarakat di Jatim, mayoritas petani. Karenanya, program ketahanan pangan harus menjadi program utama kedua pasangan capres," katanya.
Rachmad berharap, kedua pasangan capres-cawapres itu, mengurangi kampanye yang saling menjelekkan sesama capres-cawapres. "Karena hal itu malah akan merugikan pihak yang melakukannya. Masyarakat mulai cerdas dan tak suka calon yang menjelek-jelekkan calon lainnya," kata dia.
Ditanya soal "Mahfud Effect", Rachmad menilai tidak akan terlalu efektif. "Karena sosok Jokowi sudah menang di pencitraan dan sudah menjadi idola masyarakat. Dipasangkan dengan dengan JK malah lebih menarik dan mengakar di mata warga Nahdliyin," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.